Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada hari Minggu, 12 Januari 2025, meminta Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk segera menyepakati gencatan senjata di Gaza melalui perundingan yang sedang berlangsung di Doha, ibu kota Qatar.
"Dia (Biden) mendesak perlunya segera gencatan senjata di Gaza, dan pembebasan para sandera serta lonjakan bantuan kemanusiaan yang dapat dilakukan dengan berhentinya peperangan di bawah kesepakatan tersebut," demikian disampaikan dalam pernyataan Gedung Putih.
Baca juga: Biden Resmi Tetapkan Kebakaran Hutan California sebagai Bencana Besar
Minggu sebelumnya, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa "beberapa kemajuan" sedang dicapai dalam upaya negosiasi pemulangan para sandera.
Biden berharap pemerintahannya mampu memediasi kesepakatan sebelum masa jabatannya berakhir pada 20 Januari mendatang.
Namun, perundingan mengenai pertukaran sandera dan gencatan senjata, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS, beberapa kali mengalami kebuntuan akibat persyaratan baru yang diajukan oleh Netanyahu.
Oposisi Israel dan keluarga para sandera menuduh Netanyahu menghambat tercapainya kesepakatan terkait gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Sementara itu, serangan militer Israel di Gaza, yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023, menyebabkan lebih dari 46.500 korban jiwa, meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan kepala otoritas pertahanan Zionis, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan kasus genosida di Mahkamah Internasional terkait perang yang mematikan di wilayah tersebut.
(Sumber: Antara)