Viral Seorang Pria Bisa Cuan Tanpa Melakukan Hal Apapun, Kok Bisa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Jan 2025, 09:54
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Mata Uang Jepang Yen Mata Uang Jepang Yen (Istimewa)

Ntvnews.id, Tokyo - Kisah Shoji Morimoto, seorang pria Jepang, sangat menarik. Ia meraup miliaran yen dari pekerjaan yang tidak biasa, yakni dibayar untuk tidak melakukan apa-apa.

Dilansir dari CNBC Internasional, Selasa, 14 Januari 2025, Morimoto bercerita bahwa ia dipecat dari pekerjaannya di sebuah perusahaan pada tahun 2018 karena dianggap kurang inisiatif dan tidak berkontribusi.

Namun, pria berusia 41 tahun ini mengubah arah kariernya secara tak terduga. Kini, ia menghasilkan uang hanya dengan menyewakan dirinya kepada orang-orang yang membutuhkan teman untuk berbagai keperluan, seperti menunggu di garis finis maraton atau melakukan panggilan video dengan klien yang merasa bosan.

Suatu waktu, seorang klien yang tidak dapat menghadiri konser bersama temannya, menyewa Morimoto untuk menggantikan posisinya.

Baca Juga: Ray Rangkuti: Tak Ada Kisah Sukses Polri di Pengamanan Pilkada 2024

"Saya pernah berada dalam situasi yang cukup sulit, seperti mengantre di bawah matahari terik, berdiri berjam-jam di udara dingin, menghadiri pesta dengan orang asing, atau berdiri di atas panggung di depan banyak orang tanpa melakukan apa-apa," ujar Morimoto, yang juga seorang ayah dengan anak berusia tujuh tahun, kepada CNBC Make It.

"Tapi, meski menghadapi berbagai kesulitan, saya merasa semua itu adalah pengalaman istimewa yang hanya saya dapatkan karena pekerjaan ini, sehingga saya tetap menghargainya," lanjutnya.

Pekerjaan terpanjang yang pernah ia lakukan adalah perjalanan 17 jam duduk di jalur kereta yang sama, berkeliling dari ujung ke ujung selama 13 putaran di Jalur Yamanote. Beberapa klien juga meminta Morimoto menjadi pendengar setia saat mereka sedang merasa buruk. Namun, dalam percakapan, Morimoto lebih memilih memberikan jawaban yang sederhana dan minimal.

Baca Juga: Jay Idzes Ceritakan Kisah Kakek Neneknya Saat Tinggal di Indonesia: Rasakan Penjajah Jepang, Sempat Tinggal di Panti

Ia tidak berperan sebagai terapis, karena tidak memiliki keahlian di bidang itu. Morimoto mengungkapkan bahwa ia menerima sekitar 1.000 tawaran pekerjaan setiap tahun dan membiarkan kliennya menentukan berapa biaya yang harus dibayar.

Ia biasanya mengenakan tarif tetap antara 10.000 yen hingga 30.000 yen atau sekitar Rp1 juta hingga Rp3 juta untuk sesi dua hingga tiga jam dan mengantongi sekitar US$ 80.000 atau sekitar Rp1,2 miliar pada tahun lalu. Morimoto juga memperkenalkan model pembayaran berdasarkan keinginan klien pada akhir tahun lalu.

Meskipun tidak ada data resmi yang mencatat industri penyewaan orang di Jepang, negara ini memang dikenal dengan berbagai layanan penyewaan, seperti pacar sementara, teman sewaan, hingga keluarga sewaan.

"Profesi ini sangat sesuai dengan kebutuhan orang Jepang yang tidak mencari hubungan romantis atau pernikahan, tetapi lebih memilih seseorang yang bisa diajak berkencan atau makan malam bersama," kata Ai Sakata, konsultan di Nomura Research Institute, kepada CNBC.

x|close