Sosok Rudi Valinka Pemilik Akun X Kurawa yang Disebut-sebut Rudi Sutanto Staf Komdigi

Ntvnews.id, Jakarta - Nama Rudi Valinka kembali mencuat ke publik setelah pengangkatan Rudi Sutanto sebagai staf khusus (stafsus) oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid.

Banyak pihak mengaitkan sosok Rudi Sutanto dengan Rudi Valinka, seorang figur yang aktif di media sosial, terutama melalui akun X (dulu Twitter) @kurawa. Akun ini dikenal karena sering membahas isu-isu politik yang panas di Indonesia.

Baca Juga: Profil Rudi Susanto yang Diangkat Jadi Stafsus Menkomdigi

Menanggapi polemik yang berkembang, Meutya Hafid menegaskan bahwa pihaknya tidak mengetahui latar belakang Rudi Valinka yang ramai diperbincangkan di masyarakat.

"Saya tidak tahu. Dari CV yang kami terima, beliau adalah seorang ahli strategi komunikasi," ujarnya.

Namun, pernyataan ini tak meredam kritik publik. Banyak warganet berasumsi bahwa Rudi Valinka adalah sosok di balik akun @kurawa yang selama ini aktif sebagai pendengung (buzzer) politik.

Ia pertama kali mencuri perhatian publik saat aktif menyuarakan dukungan terhadap Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019. Pada masa itu, akun @kurawa gencar mengkritik lawan politik Jokowi, termasuk Prabowo Subianto.

Pegiat sosial media, Rudy Valinka. (Tangkapan layar X)

Namun, belakangan ini, arah politik Rudi Valinka tampak berubah. Menjelang Pilpres 2024, @kurawa justru terlihat mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Beberapa unggahan terakhirnya di media sosial membahas program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Prabowo-Gibran, serta perseteruan antara kubu PDIP dan Jokowi.

Perubahan haluan ini memicu tanda tanya di kalangan warganet. Tak sedikit yang menganggap bahwa Rudi Valinka telah beralih kubu dari pendukung Jokowi menjadi pendukung Prabowo.

Selain aktivitasnya di media sosial, Rudi Valinka juga pernah menulis buku berjudul A Man Called Ahok pada tahun 2017. Buku ini mengupas kehidupan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mantan Gubernur Jakarta yang kala itu menghadapi kasus penistaan agama.

Dalam sebuah acara bedah buku di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Rudi mengungkapkan bahwa tujuan penulisan buku tersebut adalah untuk mengonfirmasi dan meluruskan berbagai informasi yang beredar tentang Ahok.