DPD Usul Zakat Biayai MBG, karena Masyarakat Indonesia Hidup Gotong Royong

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Jan 2025, 18:44
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin usai menghadiri Sidang Paripurna Ke-10 DPD RI Masa Sidang III Tahun 2024–2025 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 14 Januari 2025. Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin usai menghadiri Sidang Paripurna Ke-10 DPD RI Masa Sidang III Tahun 2024–2025 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 14 Januari 2025. ((Antara))

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin mengusulkan agar Pemerintah membuka peluang pembiayaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui zakat, infak, dan sedekah (ZIS), dengan alasan bahwa masyarakat Indonesia memiliki sifat gotong royong yang merupakan bagian dari DNA sosial mereka.

"Saya sih melihat ada DNA dari negara kita, DNA dari masyarakat Indonesia itu 'kan dermawan, gotong royong. Nah, kenapa enggak ini justru kita manfaatkan juga?" kata Sultan, Selasa 14 Januari 2025.

Baca Juga : Jubir Istana Sebut Program MBG Tak Bebankan Biaya Tambahan ke Siswa

Sultan kemudian melanjutkan, "Misalnya, bagaimana kita dapat mendorong masyarakat umum untuk turut terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis ini. Saya sempat berpikir, mengapa kita tidak melibatkan zakat yang sangat besar itu untuk mendukung program MBG ini."

Selain nilai gotong royong, ia juga melihat bahwa pembiayaan program MBG melalui zakat dapat membantu meringankan beban pemerintah dalam mencukupi anggaran yang dibutuhkan untuk program tersebut.

"Saya melihat begini, memang negara pasti di bawah Pak Prabowo-Mas Gibran ini betul-betul ingin program Makan Bergizi Gratis ini maksimal. Hanya saja 'kan kita tahu semua bahwa anggaran kita juga tidak akan semua dipakai untuk makan gizi gratis," ujarnya.

Baca Juga : Bertemu Prabowo, PM Jepang Sampaikan Ketertarikan dengan Swasembada Pangan dan MBG

Selain itu, dia mengaku telah menyampaikan hal tersebut kepada beberapa duta besar negara lain sebagai bagian dari upaya menggalang bantuan anggaran untuk pelaksanaan program MBG.

"Saya sampaikan tolong dong negara kami punya program andalan yang namanya Makan Bergizi Gratis. Tolong juga kalau negara-negara luar juga ingin berkontribusi. Nah, ternyata kemarin juga kita senang Jepang sudah mulai ikut support kita," tuturnya.

Ia berharap parlemen dapat menjalankan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan dengan optimal untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan program MBG.

"Memastikan agar program ini juga betul-betul berjalan dengan maksimal, bukan hanya dari anggaran APBN yang ada karena pasti sangat terbatas," kata dia.

Sebelumnya, pada Sabtu 11 Januari lalu, Sultan B. Najamudin mengusulkan agar Pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berkontribusi dalam pembiayaan program MBG melalui ZIS.

Ia menyebutkan bahwa selama ini banyak masyarakat kelas menengah atas yang sudah memiliki kebiasaan memberikan bantuan makanan kepada anak-anak sekolah.

Baca Juga : Jubir PCO Jelaskan Program MBG yang Berasal dari APBN dengan Mekanisme Kerja Sama

Sultan percaya bahwa masyarakat juga ingin bergotong royong dan terlibat langsung dalam pembiayaan program MBG.

"Bagi kami dalam program MBG terkandung misi kemanusiaan yang universal. Bagi sebagian besar anak-anak Indonesia di daerah, program MBG menjadi kebutuhan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan mereka," ujar Sultan.

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa anggaran untuk program MBG yang disetujui oleh DPR RI pada tahun 2025 sebesar Rp71 triliun.

Baca Juga : Menko Polkam Tegaskan Makan Bergizi Gratis Tetap Sehat Tanpa Susu

"Kalau nanti Presiden memutuskan menambah, kalau dilihat APBN, menambah Rp140 triliun pada bulan Juli atau Agustus. Ditambah Rp140 triliun maka nanti penerima manfaat akan mencakup 82,9 juta orang pelajar akan dapat makan siang bergizi," ujar Zulkifli Hasan.

(Sumber Antara)

 

x|close