Korut Luncurkan Rudal Lagi, Ada Apa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Jan 2025, 05:33
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bendera Korea Utara (korut) Bendera Korea Utara (korut) (Istimewa)

Ntvnews.id, Pyongyang - Korea Utara meluncurkan sejumlah rudal balistik jarak pendek ke laut pada Selasa, 14 Januari 2025 waktu setempat. Para ahli melihat tindakan ini sebagai pesan khusus bagi pemerintahan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, yang akan segera memulai masa jabatannya.

Dilansir dari AFP, Rabu, 15 Januari 2025, menyebut hal tersebut merupakan peluncuran kedua oleh Pyongyang pada tahun ini. Sebelumnya, pekan lalu, Korea Utara melaporkan uji coba rudal hipersonik baru yang diklaim mampu menghadapi ancaman di wilayah Pasifik dalam peluncuran pertama di tahun 2025.

Peluncuran terbaru ini bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Jepang, Takeshi Iwaya, ke Korea Selatan untuk menghadiri pertemuan dengan pejabat tinggi Seoul. Kunjungan tersebut bertujuan mempererat hubungan bilateral antara kedua negara sebelum Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS.

Baca Juga: Korut Perintahkan Tentaranya Bunuh Diri Jika Tertangkap Ukraina

Aktivitas ini terdeteksi oleh militer Korea Selatan yang terus memantau pergerakan negara tetangganya. Menurut mereka, rudal diluncurkan pada pukul 09.30 pagi waktu setempat dari wilayah dekat Ganggye di Korea Utara, menempuh jarak sekitar 250 kilometer sebelum jatuh ke laut.

"Otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat telah memantau persiapan peluncuran ini dan segera mendeteksi serta melacaknya saat peluncuran berlangsung," ungkap pihak militer Korea Selatan.

Mereka juga memastikan kesiapan penuh dengan berbagi informasi dengan AS dan Jepang, sekaligus meningkatkan pengawasan untuk mengantisipasi peluncuran berikutnya.

Pesan untuk Pemerintahan Trump?

Beberapa analis berpendapat bahwa peluncuran ini adalah sinyal bagi pemerintahan Trump yang akan datang, menjelang pelantikannya pada 20 Januari. Presiden Universitas Studi Korea Utara di Seoul, Yang Moo Jin, menyatakan bahwa tindakan ini mungkin dimaksudkan untuk memberikan tekanan pada Amerika Serikat.

Baca Juga: 2 Tentara Korut Ditangkap Ukraina

Pendapat serupa disampaikan oleh Ahn Chan Il, seorang pembelot yang kini menjadi peneliti di Institut Dunia untuk Studi Korea Utara. Ia menduga bahwa Korea Utara ingin menegaskan keberadaannya menjelang masa jabatan kedua Trump.

Selain itu, ia juga mencatat bahwa peluncuran ini bisa bertujuan menciptakan ketidakstabilan di Korea Selatan, yang saat ini sedang menghadapi ketegangan politik terkait sidang pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol.

x|close