Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menyatakan bahwa keputusan terkait libur sekolah selama Ramadhan telah disepakati dalam rapat lintas kementerian.
Namun, pengumuman resmi masih menunggu terbitnya Surat Edaran (SE) bersama dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, serta Kementerian Dalam Negeri.
"Tunggu sampai surat edarannya keluar, mudah-mudahan dalam waktu singkat," kata Abdul Mu'ti, dikutip dari Antara.
Abdul Mu’ti memastikan bahwa koordinasi antara ketiga kementerian telah menghasilkan kesepakatan bersama mengenai libur sekolah selama bulan Ramadhan. Publik hanya perlu menunggu pengumuman resmi yang akan segera disampaikan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/11/2024). (ANTARA (Mentari Dwi Gayati/am))
"Sudah kami bicarakan dalam rapat koordinasi lintas kementerian dan sudah ada kesepakatan, isinya bagaimana, kita tunggu sampai pada waktunya kita umumkan," sambung dia.
Mendikdasmen mengungkapkan bahwa masyarakat memiliki berbagai pandangan terkait pelaksanaan libur sekolah saat Ramadhan. Beberapa usulan yang menjadi bahan pertimbangan.
Pertama, masyarakat mengusulkan agar siswa diliburkan selama bulan Ramadhan dengan kegiatan yang diisi program keagamaan berbasis komunitas.
Kedua, libur parsial (setengah-setengah). Alternatif ini mengacu pada libur di awal Ramadhan, misalnya dua hingga lima hari pertama, kemudian siswa kembali masuk sekolah. Menjelang Idul Fitri, sekolah kembali diliburkan.
Pemberian makan bergizi gratis kepada para siswa sekolah dasar di Kota Bandung, Jawa Barat. ((Antara))
Kemudian yang terakhir, ada usulan untuk tidak memberikan libur khusus selama Ramadhan dengan tetap menjalankan aktivitas belajar seperti biasa. Semua opsi tersebut sedang dipertimbangkan secara matang dalam rapat lintas kementerian.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir turut menyampaikan pandangannya mengenai libur sekolah selama Ramadhan. Menurutnya, momentum ini sebaiknya dimanfaatkan untuk memperkuat pembinaan budi pekerti di kalangan generasi muda.
"Generasi saat ini dilahirkan dari sistem Android, anak-anak menjadi tercerabut dari agama, untuk itu budi pekerti menjadi penting, libur seberapa pun sebaiknya gunakan untuk membina budi pekerti," ucap dia.