Komdigi Kaji Usulan Pembatasan Media Sosial Bagi Anak-Anak

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria menyatakan bahwa pihaknya masih dalam tahap evaluasi untuk merumuskan aturan yang tepat mengenai pembatasan media sosial bagi anak-anak. 

Pihak Kemkomdigi sedang mendalami berbagai masukan dari masyarakat, akademisi, dan pihak terkait. Pembatasan usia ini masih dalam tahap kajian mendalam, dengan fokus untuk memastikan bahwa penggunaan media sosial tidak mengganggu pendidikan dan perkembangan mental anak.

Di tengah kajian tersebut, Nezar juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan media sosial oleh anak-anak.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria di Jakarta, Senin (24/6/2024). (ANTARA/Livia Kristianti) ((ANTARA/Livia Kristianti))

"Lagi kita kaji, dan Australia sendiri sudah melakukannya. Jadi ini lagi kita kaji, karena kita semua tahu media sosial ini kan ada positif dan negatifnya, dan sudah banyak sekali pengaduan, sudah banyak sekali keluhan tentang penggunaan AI yang berdampak negatif," kata dia, dikutip dari Antara. 

Kemkomdigi juga berkoordinasi dengan kementerian terkait, seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Komisi Nasional Perempuan dan Anak, untuk menggali lebih dalam mengenai regulasi ini.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria dalam wawancara cegat dengan wartawan di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (15/1/2025). (ANTARA (Fathur Rochman))

Inisiatif pembatasan media sosial ini mendapatkan dukungan positif dari berbagai pihak, termasuk Presiden Prabowo Subianto.

"Pak Prabowo memberikan sinyal positif untuk ini karena beliau sangat concern terhadap penggunaan ruang digital oleh anak-anak, dan beliau sangat concern juga bagaimana ruang digital kita itu sehat buat pendidikan anak-anak," terang dia.

Selain pemerintah, pembatasan media sosial untuk anak-anak juga menjadi perhatian DPR RI. Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa wacana ini sedang dikaji.