Sekjen Gerindra Ungkap Sudah Ketemu Megawati dan Terima Pesan untuk Prabowo

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Jan 2025, 21:21
thumbnail-author
Elma Gianinta Ginting
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2025). Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2025). (ANTARA (Melalusa Susthira K))

Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan bahwa dia telah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan menerima pesan dari Presiden Kelima Republik Indonesia tersebut.

Muzani tidak membantah saat ditanya apakah dirinya bertindak sebagai penghubung untuk mengatur pertemuan antara Megawati dan Presiden RI Prabowo Subianto, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.

"Ya, ada beberapa pesan yang disampaikan. Ibu Megawati mengirimkan beberapa pesan," ungkap Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 15 Januari 2025.

Dia menyebutkan bahwa salah satu pesan yang disampaikan oleh Megawati adalah ucapan terima kasih kepada Prabowo yang telah membantu dalam memperbaiki reputasi sang ayah, Soekarno, terkait tuduhan keterlibatannya dalam Gerakan 30 September (G30S) PKI.

Baca juga: Muzani Harap Megawati-Prabowo Bisa Ketemu Bulan Ini: Makin Cepat Makin Bagus

Menurut Muzani, ucapan terima kasih ini juga disampaikan dalam pidato Megawati saat HUT ke-52 PDIP pada 10 Januari 2025.

"Setelah MPR memberikan klarifikasi dan membebaskan beliau dari berbagai tuduhan, seperti yang tercantum dalam TAP MPR Nomor 33, yang sebelumnya menyatakan adanya dugaan keterlibatan Soekarno dalam G30S PKI, maka tidak ada lagi keraguan terhadap Bung Karno, yang juga ayah dari Ibu Megawati," jelasnya.

Muzani melanjutkan, setelah Prabowo dilantik sebagai Presiden, beliau langsung menindaklanjuti Surat Penegasan Pimpinan MPR yang menyatakan bahwa TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 tentang pencabutan kekuasaan dari Presiden Soekarno sudah tidak berlaku lagi, sesuai keputusan MPR periode 2019-2024.

"Pak Presiden Prabowo segera memulihkan hak-hak Presiden Soekarno, termasuk gaji, pensiun, dan urusan keuangan, sehingga Ibu Megawati mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo, dan saya menyampaikannya kepada beliau," tambah Muzani.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyatakan bahwa Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, merupakan faktor yang mendasari rencana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto.

"Sinyal dari Ibu Megawati untuk bertemu dengan Pak Prabowo disampaikan melalui pesan yang saya terima untuk disampaikan kepada Sekjen Gerindra Ahmad Muzani pada 17 Oktober 2024 di ruang Ketua MPR, Gedung Nusantara III," kata Basarah dalam keterangannya di Jakarta.

Baca juga: Jelang Pertemuan Prabowo-Megawati, Dasco: Ini Hal yang Baik

Dia mengungkapkan bahwa salah satu pesan dari Megawati yang telah disampaikan kepada Muzani pada saat itu adalah kesiapan Megawati untuk bertemu Prabowo setelah pelantikan kabinet menteri.

Lebih lanjut, hubungan antara Megawati dan Prabowo semakin dekat setelah Basarah melaporkan hasil pertemuan pimpinan MPR 2019-2024 dengan Prabowo pada 30 September 2024 di ruang kerja Menteri Pertahanan RI.

Pada kesempatan tersebut, sepuluh pimpinan MPR yang dipimpin oleh Bambang Soesatyo menyerahkan surat kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang berisi permohonan tindak lanjut pemulihan nama baik Bung Karno setelah MPR menegaskan bahwa TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 yang mencabut kekuasaan Soekarno sudah tidak berlaku lagi, serta membatalkan tuduhan bahwa Soekarno mendukung G30S/PKI.

Prabowo menanggapi surat pimpinan MPR tersebut dengan menyatakan, "Meskipun tidak ada surat ini, hak-hak Bung Karno akan tetap saya perbaiki setelah saya dilantik sebagai presiden."

(Sumber: Antara)

x|close