Ntvnews.id, Gaza - Hamas dan Israel telah mencapai kesepakatan gencatan senjata, yang disambut dengan sorak sorai oleh warga Gaza. Menurut laporan AFP, jurnalis mereka menyaksikan orang-orang saling berpelukan dan mengambil foto bersama untuk merayakan pengumuman bersejarah ini.
"Saya tidak percaya mimpi buruk yang berlangsung lebih dari satu tahun ini akhirnya akan segera berakhir. Kami telah kehilangan begitu banyak orang, kami kehilangan segalanya," ungkap Randa Sameeh, seorang warga Palestina, dilansir pada Kamis, 16 Januari 2025.
"Kami sangat membutuhkan waktu untuk beristirahat. Setelah gencatan senjata dimulai, saya akan pergi ke pemakaman untuk mengunjungi saudara laki-laki dan anggota keluarga saya. Mereka dimakamkan di pemakaman Deir el-Balah tanpa kuburan yang layak. Kami akan membuat makam baru untuk mereka dan menulis surat untuk mereka," tambahnya.
View this post on Instagram
Di luar Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah, ratusan warga Palestina berkumpul untuk bernyanyi sambil mengibarkan bendera Palestina, sebagaimana terlihat dalam rekaman AFPTV. Sebuah ambulans tampak melintasi kerumunan menuju rumah sakit.
Teriakan "Allahu Akbar" terdengar menggema di tengah suasana tersebut. Anak-anak kecil, beberapa terlihat kebingungan, ikut berkumpul di luar rumah sakit dan berlarian di antara orang dewasa.
Sekelompok anak laki-laki di tengah kerumunan menyanyikan lagu-lagu perlawanan, sementara sejumlah orang dewasa merekam momen tersebut menggunakan ponsel.
Kementerian Urusan Agama di Gaza, Sabtu (5/10/2024) mengumumkan bahwa Israel telah menghancurkan 79 persen masjid di Jalur Gaza selama perang genosida terhadap rakyat Palestina. (ANTARA/Anadolu)
Pengumuman terkait gencatan senjata ini disampaikan oleh Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani. Ia mengungkapkan bahwa gencatan senjata akan dimulai pada Minggu, 19 Desember 2025.
"Kedua pihak yang bertikai di Jalur Gaza telah mencapai kesepakatan mengenai pertukaran tahanan dan sandera, dan (para mediator) mengumumkan gencatan senjata dengan harapan mencapai gencatan senjata permanen antara kedua belah pihak," jelasnya.