Saat Menteri Fadli Zon Masuk ke Gua Leang Maros dengan Lukisan Manusia Purba Tertua di Dunia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jan 2025, 13:49
thumbnail-author
Alber Laia
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, melakukan kunjungan bersejarah ke Gua Leang Karampuang di kawasan Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan. Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, melakukan kunjungan bersejarah ke Gua Leang Karampuang di kawasan Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, melakukan kunjungan bersejarah ke Gua Leang Karampuang yang terletak di kawasan Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.

Hal ini diketahui melalui unggahan akun Instagram pribadinya, pada Kamis, 16 Januari 2025.

"Saya mengunjungi Leang Karampuang, gua dengan lukisan naratif tertua di dunia yang diperkirakan berusia sekitar 51.200 tahun," tulis Fadli Zon.

Baca Juga: Resmikan Museum PDRI di Sumatera Barat, Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Ikon Museum Sejarah di Indonesia

Dalam unggahan tersebut ia didampingi oleh beberapa orang dan sambil menunjukkan peninggalan lukisan yang sudah berumur ribuan tahun.

Perlu diketahui, Gua Leang Karampuang, yang berada di kawasan perbukitan karst Maros-Pangkep dalam Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, secara administratif terletak di Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros.

Gua ini telah menarik perhatian dunia sejak temuan lukisan gua prasejarahnya yang mengungkap narasi kehidupan manusia purba.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Fadli Zon (@fadlizon)

Pada 3 Juli 2024, jurnal ilmiah internasional Nature menerbitkan hasil penelitian yang mengungkap bahwa lukisan gua di Leang Karampuang berusia 51.200 tahun, menjadikannya yang tertua di dunia. Temuan ini sekaligus mengalahkan usia lukisan di Leang Tedongnge yang sebelumnya tercatat berusia 45.500 tahun.

Lukisan di Leang Karampuang menggambarkan tiga figur menyerupai manusia yang tengah berinteraksi dengan seekor babi hutan, mencerminkan tradisi bertutur dan bercerita manusia prasejarah. Penelitian menyebut lukisan ini bukan hanya karya seni, tetapi juga bukti perkembangan kognitif dan sosial pada masa lampau.

Penemuan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Southern Cross, dan Universitas Griffith. Penelitian yang dimulai sejak 2019 tersebut menjadi tonggak penting dalam kajian sejarah dan kebudayaan di Indonesia.

x|close