Ini Kata Netanyahu soal Gencatan Senjata di Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jan 2025, 17:36
thumbnail-author
Alber Laia
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Biden dan Netanyahu Biden dan Netanyahu (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Setelah 15 bulan perang berkepanjangan, Israel dan Hamas akhirnya menyepakati gencatan senjata di Gaza serta kesepakatan pembebasan sandera, sebagaimana diumumkan oleh mediator dari Qatar dan Amerika Serikat.

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani, menyatakan bahwa perjanjian ini akan berlaku mulai hari Minggu, 19 Januari 2025, dengan syarat mendapat persetujuan kabinet Israel.

Baca Juga: Indonesia Apresiasi Gencatan Senjata Hamas-Israel di Gaza

Mantan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, turut berperan aktif dalam proses ini. Biden menyatakan akan menghentikan pertempuran di Gaza dan meningkatkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina yang sangat membutuhkan. Selain itu, ia berkomitmen untuk menyatukan kembali para sandera dengan keluarga mereka.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga menyampaikan apresiasinya kepada Biden atas dukungan dalam mewujudkan kesepakatan ini.

Namun, langkah ini tidak lepas dari kontroversi. Netanyahu memilih hanya berterima kasih kepada Biden, mengesampingkan klaim Donald Trump yang menyatakan dirinya turut berkontribusi dalam upaya gencatan senjata.

Di sisi lain, pemimpin Hamas, Khalil al-Hayya, menyebut kesepakatan ini sebagai hasil dari "ketahanan" Palestina.

Organisasi pro-Palestina telah mengajukan 50 gugatan di pengadilan di seluruh dunia terhadap tentara Israel atas tuduhan melakukan kejahatan perang di Jalur Gaza, demikian dilaporkan media Israel pada Senin (6/1/2025).  <b>(Antara)</b> Organisasi pro-Palestina telah mengajukan 50 gugatan di pengadilan di seluruh dunia terhadap tentara Israel atas tuduhan melakukan kejahatan perang di Jalur Gaza, demikian dilaporkan media Israel pada Senin (6/1/2025). (Antara)

Meski begitu, kondisi Gaza masih jauh dari kata damai. Bahkan, beberapa jam setelah pengumuman Qatar, serangan udara Israel dilaporkan menewaskan lebih dari 20 orang, termasuk 12 warga yang tinggal di blok permukiman Sheikh Radwan, Kota Gaza.

Menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, lebih dari 46.700 orang telah tewas di Gaza sejak konflik dimulai pada 7 Oktober 2023. Konflik ini dipicu oleh serangan lintas perbatasan yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan mengakibatkan 251 orang disandera oleh Hamas.

Kondisi kemanusiaan di Gaza juga semakin memburuk, dengan mayoritas dari 2,3 juta penduduknya mengungsi, menghadapi kelangkaan makanan, bahan bakar, obat-obatan, dan tempat tinggal.

x|close