Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa saat ini Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan belum mampu menanggung seluruh biaya obat-obatan dan pengobatan untuk semua jenis penyakit.
Keterbatasan tersebut disebabkan oleh keterbatasan anggaran yang dapat ditanggung BPJS, terutama karena besaran iuran bulanan yang relatif rendah.
“Bayangkan setiap paliatif penyakit tinggi-tinggi itu kan bisa ratusan juta, sampai puluhan juta. Jadi enggak semua bisa di-cover. Nah, apa yang kejadian (penyakit) untuk yang tidak bisa di-cover itu idealnya di-cover oleh asuransi di atasnya,” ujar Budi pada acara Semangat Awal Tahun 2025 yang digelar oleh IDN Times di Menara Global, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Januari 2025.
Budi Gunadi Sadikin (Istimewa)
Apabila biaya pengobatan melebihi batas yang ditentukan, BPJS hanya dapat menanggung sekitar 70-80 persen dari total biaya. Menurut Budi, hal ini dianggap wajar mengingat iuran BPJS Kesehatan untuk kelas tertentu saat ini hanya sebesar Rp 48.000 per bulan.
Kementerian Kesehatan saat ini sedang merancang skema yang memungkinkan keterlibatan asuransi swasta untuk menanggung biaya pengobatan yang tidak tercakup oleh BPJS.
“Tapi nanti jadi kalau dia kena ini (penyakit) yang enggak di-cover oleh BPJS, yang puluhan juta sisanya itu bisa di-cover oleh asuransi swastanya. Itu yang sekarang pemerintah lagi lakukan,” jelasnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) usai acara pelepasan Peserta Fellowship Kardiointervensi ke China dan Jepang di Jakarta, Senin (6/1/2025). (Antara)
Sebagai upaya mengatasi keterbatasan ini, pemerintah sedang mempersiapkan mekanisme agar masyarakat dapat memiliki perlindungan tambahan melalui asuransi swasta.
Meski demikian, Menkes menegaskan bahwa BPJS tetap memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, meskipun terdapat kendala dalam pembiayaan.
“Sehingga kalau kekurangannya tadi bisa ditutup oleh asuransi swasta, jadi yang sakit tidak usah harus bayar gerojoknya besar. Tapi sama seperti BPJS, dia bayarnya mungkin ratusan ribu atau berapakah bulanannya, supaya mengurangi beban,” tambahnya.