Ntvnews.id, Istanbul - Khalil Al Hayya, anggota biro politik Hamas, pada Rabu, 15 Januari 2025, menyatakan bahwa banyak negara, termasuk Indonesia, telah memberikan dukungan besar untuk Palestina, khususnya dalam membantu tercapainya gencatan senjata dengan Israel.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah terjadinya kesepakatan antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel melalui negosiasi yang berlangsung di Qatar. Kesepakatan tersebut akan mulai diterapkan pada Minggu mendatang.
Dalam konferensi persnya, Al Hayya mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap negara-negara yang telah menunjukkan dukungan kepada Palestina, menyebutkan negara-negara seperti Turki, Afrika Selatan, Aljazair, Rusia, China, Malaysia, dan Indonesia sebagai contoh.
Baca juga: Negara-negara Arab Rayakan Gencatan Senjata Israel-Hamas
"Pada momen penting ini, kami menyampaikan rasa bangga dan hormat kepada rakyat Gaza," tambahnya.
Al Hayya menegaskan bahwa Palestina tidak akan lupa kepada siapapun yang terlibat dalam perang genosida ini.
Tindakan Israel dan para pendukungnya, dari perang yang brutal hingga mirip kejahatan perang Nazi, akan tetap dikenang sebagai salah satu genosida paling kejam di era modern, katanya.
Dia menyatakan bahwa rakyat Palestina melawan pendudukan Israel dengan semangat dan cinta terhadap tanah air mereka, yang menyebabkan Israel "gagal meraih tujuannya," baik yang terlihat maupun yang tersembunyi.
"Rakyat kami tetap tinggal di tanah mereka, tidak melarikan diri atau bermigrasi, dan menjadi pelindung bagi perlawanan mereka," ujar Al Hayya.
Mengenai kerusakan parah yang diakibatkan oleh perang Israel di Gaza, Al Hayya menegaskan bahwa Palestina akan membangun kembali Gaza.
Israel, menurutnya, "hanya memperoleh kehancuran, kerusakan, dan pembantaian terhadap rakyat kami."
"Israel hanya mendapatkan tawanan... melalui kesepakatan pertukaran tawanan yang bermartabat," lanjutnya.
Al Hayya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada kelompok Houthi di Yaman, Hizbullah di Lebanon, dan Iran atas dukungan mereka kepada Gaza.
Dia juga memberikan apresiasi kepada Qatar dan Mesir yang memainkan peran kunci dalam negosiasi gencatan senjata "sejak hari pertama untuk menghentikan agresi dan perang genosida" yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Baca juga: Indonesia Apresiasi Gencatan Senjata Hamas-Israel di Gaza
Pengumuman mengenai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas disampaikan oleh Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Doha.
Menurut Sheikh Mohammed, tahap pertama kesepakatan ini akan berlangsung selama 42 hari, yang mencakup pembebasan 33 warga Israel yang disandera oleh Hamas dan beberapa warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Pengumuman ini terjadi pada hari ke-467 agresi Israel terhadap Gaza, yang telah menewaskan dan melukai lebih dari 156.000 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak.
Agresi militer Israel terhadap Gaza yang dianggap sebagai salah satu bencana kemanusiaan terburuk juga menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, serta kehancuran dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut banyak nyawa lansia dan anak-anak.
(Sumber: Antara)