124 Tahun Hidup, Nenek Ini Kuak Rahasianya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Jan 2025, 10:04
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi kalender. Ilustrasi kalender. (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Seorang nenek asal China telah menjalani hidup lebih dari satu abad. Apa rahasia hidup sehatnya?

Dilansir dari SCMP, Jumat, 17 Januari 2025, nenek bernama Qiu Chaishi ini lahir pada tahun 1901, ketika China masih berada di bawah kekuasaan semikolonial dan semifeodal Dinasti Qing (1644–1911). Pada 1 Januari, Qiu merayakan ulang tahunnya yang ke-124.

Dengan usianya tersebut, Qiu menjadi salah satu orang tertua di kota Nanchong, provinsi Sichuan, China barat daya. Keluarganya mencakup enam generasi, dengan cucu perempuan berusia 60 tahun dan anggota termuda baru berusia delapan bulan.

Baca Juga: Mayor Teddy Tegur Patwal Mobil Dinas RI 36, Sosok Pemilik Pelat RI 36 Masih Rahasia

Namun, usia Qiu belum diverifikasi secara resmi oleh organisasi internasional, meskipun tanggal lahirnya tercatat dalam hukou, sistem pendaftaran rumah tangga yang digunakan di China.

Baru-baru ini, Qiu mengungkapkan rahasia panjang umurnya, menekankan gaya hidup sederhana dan konsistensi rutinitas.

Dia makan tiga kali sehari sesuai jadwal, berjalan-jalan setelah makan, dan tidur sekitar pukul 8 malam. Selain itu, dia tetap mandiri dalam tugas-tugas sehari-hari seperti menyisir rambut, menyalakan api, memberi makan angsa, dan bahkan menaiki tangga dengan mudah.

Makanan favorit Qiu adalah bubur berbahan labu, melon musim dingin, dan jagung tumbuk, yang diberi sesendok lemak babi.

"Cucu perempuannya mengatakan dia menyukai lemak babi. Namun karena faktor usia, sekarang dia memakannya secukupnya atas saran dokter."

Qiu mengenang masa-masa sulit di tahun-tahun awal kehidupannya. Selama Dinasti Qing, banyak orang meninggal dunia karena kelaparan, termasuk saat mencari sayuran liar di pegunungan.

"Tetapi saya berhasil melewatinya," tuturnya.

Baca Juga: Rahasia Pemain Timnas Mees Hilgers dan PSSI Jangan Sampai Bocor

Sebelum menikah, Qiu dikenal di desanya karena keterampilan akuntansi yang luar biasa dan kekuatan fisiknya. Dia sering menyelesaikan tugas-tugas berat seperti membajak ladang dan menumpuk batu.

Ketika berusia 40 tahun, tragedi menimpanya. Suaminya meninggal mendadak, meninggalkan Qiu untuk membesarkan empat anak sendirian. Meskipun hidup dalam keterbatasan, ia bekerja keras agar anak-anaknya tetap mendapatkan makanan dan pakaian yang cukup.

Di usia 70 tahun, kesedihan kembali datang saat putra sulungnya meninggal karena penyakit. Menantunya menikah lagi, meninggalkan seorang cucu perempuan yang kemudian dibesarkan oleh Qiu. Bertahun-tahun kemudian, cucunya pun mengalami masa sulit dalam pernikahannya setelah kehilangan suami karena sakit.

Saat ini, Qiu tinggal bersama cucunya di sebuah rumah pedesaan tiga lantai di Nanchong.

Setelah melewati usia 100 tahun, penglihatannya sedikit menurun dan pendengarannya mulai berkurang, tetapi ia tetap cerdas dan memiliki kemampuan berbicara yang baik.

"Nenek tidak pernah mengeluh. Setelah mengalami kemalangan, dia akan diam sejenak, lalu bangkit kembali dengan tawa dan sikap positif," ungkap cucunya, Qiu Taohua.

Qiu adalah salah satu dari 960 centenarian di Nanchong. Berdasarkan Sensus Nasional 2020, China memiliki 119.000 centenarian, jumlah tertinggi di dunia.

Laporan Komisi Kesehatan Nasional pada 2023 menunjukkan bahwa harapan hidup rata-rata di China terus meningkat, mencapai 78,6 tahun.

x|close