Ntvnews.id, Jakarta - Politikus Partai Golkar, Maman Abdurrahman, menyatakan belum ada pembahasan terkait kemungkinan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bergabung dengan Partai Golkar melalui organisasi sayap partai.
Maman, dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat, menilai kehadiran Wapres Gibran dalam acara HUT Ke-65 Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) yang berlangsung pada Sabtu, 18 Januari 2025 hari ini hanya sebatas mewakili pemerintah.
MKGR adalah salah satu organisasi sayap Partai Golkar, yang saat ini dipimpin oleh Adies Kadir, yang juga menjabat sebagai wakil ketua umum dalam struktur pengurus pusat Partai Golkar.
Baca Juga: Menteri UMKM Maman Abdurrahman Pincang Tetap Rapat Sama DPR
“Setahu saya belum ada pembahasan itu (merapatnya Jokowi dan Gibran, red.). Jadi, yang saya tahu kehadiran Mas Gibran mewakili pemerintah untuk hadir di acara,” kata Maman menjawab pertanyaan wartawan.
Terkait isu yang berkembang, Maman juga menyebut ia belum dapat memastikan kehadiran Gibran dalam acara tersebut.
“Saya juga gak tahu final hadir atau tidak, tetapi (Gibran, red.) mewakili Pak Presiden, karena Pak Presiden berhalangan gak bisa hadir, karena ada agenda lain. Itu yang saya tahu,” jelas Maman.
Sementara itu, Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi (Proko), Budi Arie Setiadi, menganggap isu tentang Jokowi yang ingin bergabung ke Golkar sebagai spekulasi semata.
Menurut Budi, setiap individu bebas bergabung dengan partai mana pun, termasuk Jokowi dan Wapres Gibran. Namun, terkait kabar bahwa Gibran akan bergabung dengan Golkar melalui MKGR, Budi menyarankan publik untuk menunggu.
“Ya kita tunggu saja. Tunggu, tunggu besok,” ujar Budi Arie.
Baca Juga: Maman Abdurrahman Bertemu Prabowo Isu Jadi Menteri, Bicara Fokus pada UMKM
Ketua Umum MKGR, Adies Kadir, kepada wartawan di Jakarta minggu ini, menyampaikan bahwa Wapres Gibran kemungkinan akan hadir dalam acara HUT organisasinya di Jakarta pada Sabtu.
“Insyaallah Pak Wapres akan hadir untuk acara tersebut,” kata Adies.
Ia juga menjelaskan bahwa rangkaian acara HUT MKGR meliputi rapat kerja nasional (rakernas) dan majelis permusyawaratan organisasi (MPO), yang merupakan forum musyawarah tertinggi kedua setelah musyawarah besar.
Dalam forum MPO ini, pengurus dan anggota memiliki kesempatan untuk melakukan evaluasi, menambah, ataupun mengurangi jajaran ketua dewan dalam kepengurusan organisasi.