Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengimbau dengan tegas kepada para influencer dan dokter yang selama ini aktif di sosial media, dengan me-review skincare berbahaya dan overclaim untuk tidak langsung mempublikasikannya.
Hal ini ditempuh oleh BPOM guna memvaliditas data dan kesalahpahaman tidak terjadi di masyarakat. Seperti yang kita ketahui saat ini, masyakarat sukses dibuat kebingungan usai melihat banyak konten yang me-review skincare tanpa lapor ke BPOM terlebih dahulu.
"Secara formalnya menurut aturan yang secara objektif itu adalah badan pengawas obat dan makanan karena aturannya seperti itu. Artinya begini, kalau seandainya ada influencer yang mendapatkan data, disampaikan langsung kepada kami, nanti kami yang menindaklanjuti,” tutur Taruna Ikrar Kepala BPOM, di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, 18 Januari 2025.
Hal ini dikhawatirkan jika potensi konflik yang terjadi di publik semakin kacau apabila hasil uji lab dan klaim produk disampaikan oleh orang yang tidak bergabung dalam kelembagaan BPOM.
"Kenapa? Karena kalau teman-teman sendiri yang menampilkan pasti muncul pikiran dari para-para yang dilaporkan,” sambungnya.
Baca Juga: Kemenekraf Libatkan Chef Profesional untuk Latih Juru Masak MBG
Bahkan imbauan ini diterbitkan Taruna guna menangani soal kepercayaan masyarakat yang sebelumnya sudah hilang, dan mengatasi terkait UMKM produk lokal yang nantinya akan mengalami kebangkrutan drastis.
"Padahal kita juga paham pertarungan global itu sebetulnya adalah internal global. Saya melihat kalau itu terjadi, kan sayang ya kita saling cakar-cakaran, saling habis-habisan. Orang lain mengambil keuntungan," imbuhnya.
Dengan tegas Taruna pun meminta kepada seluruh masyarakat untuk menyetujui aturan dan perintah BPOM terutama untuk para influencer.
"Sehingga kita tetap ingin wadahi teman-teman influencer, kalau ada kita apresiasi kalau lakukan penelitian A, penelitian B. Silahkan tapi mohon sebelum diumumkan ke publik, disampaikan ke kami," tandasnya.