Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atau Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo pegawainya sendiri yang juga ASN atau Aparatur Sipil Negara.
Penyebabnya, Menteri Satryo dituding kerap bertindak arogan, bersikap kasar, sampai dengan menampar pegawai yang bekerja di lingkungan Kementerian Dikti Saintek.
Dalam video yang beredar, Satryo bahkan sempat disoraki oleh para pendemo. Momen itu terjadi saat dirinya hendak keluar dari kantornya meninggalkan pengunjuk rasa.
Baca Juga: Didemo Pegawai Sendiri, Menteri Dikti Saintek Disebut Arogan-Suka Nampar Bawahan
"Huuu.. Huuuu.. Huuu," sorak puluhan pendemo itu kepada Satryo saat berjalan masuk mobilnya yang terparkir, Senin, 20 Januari 2025.
Meski disoraki dan diteriaki pendemo, mobil yang ditumpangi Satryo selanjutnya terus berusaha melaju. Sejumlah pengawal Satryo berupaya membukakan jalan kepada mobil berpelat RI 25 tersebut.
Sorak-sorai terus mengiringi perjalanan mobil itu keluar dari parkiran.
"Woii.. Woii.. Woii. Copot! Copot! Copot!," teriak para pendemo
"Turun! Turun! Turun! Pengecut! Pengecut! Pengecut!," imbuh pendemo kompak.
Menteri Satryo pun bergeming. Ia tak membuka kaca jendela dan mobilnya terus berlalu. Pendemo lantas menyoraki petugas yang melakukan pengawalan terhadap Satryo, yang mobilnya berada di belakang kendaraan Menteri.
Baca Juga: Menteri Dikti Saintek Didemo Bawahan, Beredar Pesan WhatsApp: Lawan Atau Menunggu Giliran!
Diketahui, demo ini berlangsung di depan kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) di Jalan Pintu Senayan, Jakarta Selatan, Senin, 20 Januari 2025 pagi.
Dalam video yang beredar, terlihat puluhan pegawai yang berunjuk rasa dan mengenakan kemeja hitam. Mereka membawa sejumlah spanduk berukuran besar. Salah satu spanduk bahkan isinya menyinggung istri Satryo.
"Institusi negara bukan perusaan pribadi Satryo dan istri," tulisan dalam spanduk warna hitam tersebut.
Selain itu pegawai di depannya juga membawa spanduk berwarna putih dengan tulisan hitam bertuliskan, "Kami ASN dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan untuk babu keluarga".
Baca Juga: Profil Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro, Akademisi Calon Menteri Prabowo
Ada juga spanduk di depan pagar Kemendikti Saintek dengan tulisan "Pak Presiden, selamatkan kami dari Menteri pemarah, suka main tampar dan main pecat".
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari Kementerian Dikti Saintek terkait tudingan para demonstran. Juru bicara atau Humas dari Kementerian Dikti Saintek belum memberikan klarifikasi soal tuduhan para demonstran yang juga ASN ini.