Menteri Dikti Saintek Dituding Suka Main Tampar dan Pecat, Sekjen Kementerian Buka Suara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Jan 2025, 12:44
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Satryo Soemantri Satryo Soemantri (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Ratusan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggelar unjuk rasa damai di depan kantor Kementerian Dikti Saintek Jakarta, pada hari Senin, 20 Januari 2025. 

Unjuk rasa ini dilakukan dengan menyanyikan lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya dan Bagimu Negeri, diiringi dengan teriakan yel-yel, pembentangan spanduk, dan pemasangan karangan bunga. Aksi ini dipicu oleh pemberhentian mendadak terhadap salah satu pegawai Kementerian Dikti Saintek, Neni Herlina, yang terjadi beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Momen Menteri Dikti Saintek Disoraki Bawahan, Diteriaki: Copot... Copot!

"Mungkin ada kesalahpahaman dalam pelaksanaan tugas, yang berujung pada fitnah atau prasangka buruk bahwa Ibu Neni menerima sesuatu, padahal dia tidak melakukannya," ujar Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno, saat demo berlangsung, Senayan, Jakarta, Senin, 20 Januari 2025. 

Menter Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo anak buahnya sendiri. (Ist.) Menter Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo anak buahnya sendiri. (Ist.)

Suwitno juga mengungkapkan bahwa perlakuan yang tidak adil sebelumnya juga dialami oleh pegawai lain yang enggan disebutkan identitasnya.

Dia menjelaskan kegiatan yang diikuti sekitar 235 pegawai tersebut bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, mengenai kejadian tersebut.

Baca Juga: Menteri Dikti Saintek Didemo Bawahan, Beredar Pesan WhatsApp: Lawan Atau Menunggu Giliran!

"Kami lebih kepada menyampaikan saja, terutama kepada pejabat atau kepada Bapak Presiden yang sebenarnya mengangkat dan menunjuk beliau (Satryo Soemantri Brodjonegoro) sebagai Menteri," kata dia. 

Dalam aksi unjuk rasa, terlihat puluhan pegawai yang berunjuk rasa dan mengenakan kemeja hitam. Mereka membawa sejumlah spanduk berukuran besar. Salah satu spanduk bahkan isinya menyinggung istri Satryo.

"Institusi negara bukan perusaan pribadi Satryo dan istri," tulisan dalam spanduk warna hitam tersebut.

Selain itu pegawai di depannya juga membawa spanduk berwarna putih dengan tulisan hitam bertuliskan, "Kami ASN dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan untuk babu keluarga".

Ada juga spanduk di depan pagar Kemendikti Saintek dengan tulisan "Pak Presiden, selamatkan kami dari Menteri pemarah, suka main tampar dan main pecat".

Sekjen Sebut Dialog

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemdiktisaintek, Togar M. Simatupang, yang dikonfirmasi terpisah, menyatakan bahwa peristiwa ini merupakan bagian dari dinamika interaksi yang lazim terjadi dalam sebuah pemekaran organisasi.

Baca Juga: Didemo Pegawai Sendiri, Menteri Dikti Saintek Disebut Arogan-Suka Nampar Bawahan

Ia menegaskan bahwa pihaknya terbuka untuk melakukan berbagai pendekatan persuasif, termasuk dialog.

"Sebenarnya masih ada ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," ujar Togar M. Simatupang.

Mengenai pemberhentian pegawai, Togar menjelaskan bahwa hal tersebut tidak dilakukan secara mendadak.

"Tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," katanya.

x|close