Bentrokan di Kolombia, Lebih dari 80 Tewas dan Ribuan Mengungsi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Jan 2025, 13:15
thumbnail-author
Elma Gianinta Ginting
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Arsip foto - Gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional (ELN) di Kolombia. Arsip foto - Gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional (ELN) di Kolombia. (ANTARA/Anadolu)

Ntvnews.id, Bogota, Kolombia - Lebih dari 80 orang dilaporkan tewas, 20 lainnya terluka, dan ribuan orang lainnya terpaksa mengungsi akibat bentrokan antar kelompok bersenjata di wilayah Catatumbo, Kolombia.

Konflik ini melibatkan kelompok gerilya Tentara Pembebasan Nasional (ELN) dan kelompok pecahan dari FARC.

"Ini adalah situasi yang sangat tragis: lebih dari 80 orang kehilangan nyawa, lebih dari 20 terluka, dan banyak di antara mereka harus mengungsi dari daerah tersebut dengan bantuan udara," ujar Gubernur Norte de Santander, William Villamizar, pada Minggu, 19 Januari 2025.

Tentara Kolombia dikabarkan telah melancarkan serangan udara di La Gabarra, Tibu, untuk menyelamatkan seorang tokoh masyarakat beserta keluarganya yang sedang dikejar oleh anggota ELN.

Baca juga: Bentrokan Berdarah Antara Pemuda Pancasila dan GRIB Jaya Pecah di Blora

Para pengungsi yang melarikan diri dari konflik ini telah tiba di Cucuta, sebuah kota di perbatasan Kolombia dengan Venezuela.

Pemerintah setempat telah mendirikan tempat penampungan darurat untuk para pengungsi di tengah memburuknya situasi keamanan.

Truk-truk yang membawa makanan, peralatan medis, dan berbagai kebutuhan lainnya telah dikerahkan ke berbagai kota, termasuk Cucuta, Ocana, dan Tibu di wilayah Norte de Santander, yang terletak di Catatumbo.

Beberapa pengungsi bahkan terpaksa melewati hutan di perbatasan untuk mencari perlindungan di Venezuela.

Akibat ketegangan yang terjadi, sekolah-sekolah di Catatumbo terpaksa ditutup sementara demi menjaga keselamatan para siswa.

Gubernur Villamizar meminta agar kelompok-kelompok yang terlibat dalam bentrokan membuka "jalur kemanusiaan" agar warga sipil bisa keluar dari area konflik dengan aman.

Konflik ini berlangsung di Catatumbo, sebuah daerah yang telah lama menjadi markas bagi kelompok-kelompok bersenjata yang memperebutkan kendali atas wilayah, ladang koka, dan jalur perdagangan narkoba.

Baca juga: Polisi Tetapkan 5 Tersangka Bentrokan Ormas Bandung

Negosiasi dengan ELN menjadi salah satu prioritas kebijakan Presiden Gustavo Petro untuk mengupayakan dialog dengan semua kelompok bersenjata secara bersamaan.

Namun, perundingan ini terhenti sejak Mei, dan gencatan senjata yang sebelumnya disepakati berakhir pada 3 Agustus.

Sejak itu, ELN terlibat dalam sejumlah serangan, termasuk yang terjadi di pangkalan militer Puerto Jordan, Arauca, pada 17 September, yang mengakibatkan dua tentara tewas dan 26 lainnya terluka. (Sumber: Antara)

x|close