Ntvnews.id, Jakarta - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menggunakan dua pendekatan dalam mengidentifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, yaitu metode primer dan sekunder.
"Jadi, kami memiliki dua metode untuk identifikasi, yaitu primer dan sekunder. Metode primer mencakup penggunaan DNA, sidik jari, dan gigi. Kami prioritaskan metode ini terlebih dahulu," ujar Kepala Bidang DVI Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin, 20 Januari 2025.
Fauzi menjelaskan bahwa untuk identifikasi menggunakan sidik jari, pihaknya mengalami kendala karena kondisi jenazah yang tidak memungkinkan untuk dilakukan identifikasi dengan metode tersebut.
Baca juga: Pastikan Evakuasi Sesuai SOP, RS Polri Cek TKP Kebakaran Glodok Plaza
"Sidik jari saat ini memang sulit untuk diambil, tidak ada sidik jari yang dapat kami peroleh," kata Fauzi.
Selanjutnya, Fauzi menambahkan bahwa untuk identifikasi melalui gigi, pihaknya meminta rekam medis gigi dari keluarga korban yang melaporkan kehilangan anggota mereka. Rekam medis tersebut kemudian dibandingkan dengan gigi jenazah yang ditemukan di lokasi kebakaran.
"Kami meminta data antemortem gigi dari keluarga, apakah mereka memiliki rekam medis gigi. Kemudian, kami cocokkan dengan gigi yang ditemukan di TKP," ungkap Fauzi.
Metode primer terakhir yang digunakan adalah identifikasi melalui DNA.
"DNA menjadi metode terakhir atau yang paling menentukan," lanjut Fauzi.
Selain itu, metode sekunder yang digunakan oleh Tim DVI melibatkan pencarian barang-barang pribadi yang mungkin dimiliki oleh korban yang hilang.
"Jika masih ada barang-barang pribadi, seperti cincin korban yang dapat terlihat, itu bisa menjadi bukti yang berguna dalam proses identifikasi," kata Fauzi.
Hingga kini, delapan kantong jenazah telah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca juga: Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Sulit Diidentifikasi karena Luka Bakar Derajat 4
Namun, Fauzi belum dapat memastikan jumlah jenazah yang ada di dalam delapan kantong tersebut.
"Bisa saja jumlahnya kurang dari delapan jenazah, atau mungkin lebih dari itu," tegas Fauzi.
Proses pencarian jenazah masih terus berlangsung dengan melibatkan Tim DVI Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, dan petugas pemadam kebakaran.
Sejauh ini, ada 14 orang yang dilaporkan hilang akibat kebakaran di Glodok Plaza, yaitu Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Odima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25), Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56), dan Dian Cahyadi (38).
(Sumber: Antara)