Ntvnews.id, Jakarta - Tim riset dari KAIST yang dipimpin oleh Profesor Nam Taek-jin telah meluncurkan inovasi canggih yang memadukan teknologi dengan tradisi spiritual, yaitu Dukun AI.
Inovasi ini menghadirkan pengalaman unik melalui sebuah kuil mini berukuran satu meter persegi, dirancang menyerupai kuil tradisional dengan berbagai elemen khas seperti lukisan, pita berwarna-warni, lonceng, tablet, dan lilin.
Diberitakan oleh unggahan akun Instagram @panncafe, dikatakan bahwa pengguna dapat mengakses teknologi ini dengan memasukkan informasi pribadi mereka melalui tablet yang disediakan.
Setelah itu, mereka bisa duduk dengan nyaman di atas bantal dan mulai berinteraksi langsung dengan Dukun AI.
Teknologi ini menggabungkan ilmu astrologi dan kecerdasan buatan untuk memberikan jawaban yang sangat personal, berdasarkan detail pertanyaan yang diajukan. Semakin spesifik pertanyaan yang diajukan, semakin mendalam dan relevan jawaban yang diberikan oleh AI.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika interaksi manusia dengan AI yang dianggap memiliki dimensi "melampaui manusia".
SajuGPT (Instagram)
Fokusnya bukan hanya pada akurasi ramalan, tetapi juga pada bagaimana manusia dapat merasa terhubung dan memahami teknologi ini.
Salah satu tujuan utama dari pengembangan Dukun AI adalah untuk mengurangi rasa intimidasi dan memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi pengguna, agar mereka tidak terlalu percaya secara buta pada teknologi, namun tetap mendapatkan panduan yang bermanfaat.
Selain itu, Dukun AI bukanlah inovasi pertama yang diciptakan dalam ranah konsultasi astrologi berbasis kecerdasan buatan. Sebelumnya, pada tahun lalu, sebuah program bernama ‘SajuGPT’ telah diluncurkan untuk memberikan konsultasi astrologi melalui platform seperti ChatGPT atau KakaoTalk.
Pengguna cukup memasukkan tanggal lahir dan pertanyaan, lalu mendapatkan jawaban cepat yang relevan dengan kebutuhan mereka.
Seiring berjalannya waktu, terutama menjelang akhir tahun, popularitas Dukun AI semakin meningkat, terutama bagi mereka yang mencari ramalan untuk tahun baru sebagai panduan hidup, mirip dengan kebiasaan berkonsultasi dengan dukun tradisional.
Inovasi ini semakin membuktikan bahwa teknologi dan tradisi bisa berkolaborasi untuk menciptakan pengalaman yang lebih menarik dan bermanfaat bagi masyarakat.