Ntvnews.id, Istanbul - Pemerintah Korea Selatan pada Senin, 20 Januari 2025, memberhentikan empat komandan militer senior sebagai bagian dari respons terhadap dekrit darurat militer singkat yang diumumkan oleh Presiden Yoon Suk Yeol, menurut laporan dari kantor berita Yonhap.
Presiden Yoon Suk Yeol sendiri telah dimakzulkan pada bulan sebelumnya.
Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, para pejabat militer yang dicopot jabatannya antara lain Kepala Komando Kontraintelijen Pertahanan Letnan Jenderal Yeo In-hyung, Kepala Komando Intelijen Pertahanan Mayor Jenderal Moon Sang-ho, Kepala Komando Pertahanan Ibu Kota Letnan Jenderal Lee Jin-woo, dan Kepala Komando Perang Khusus Angkatan Darat Letnan Jenderal Kwak Jong-keun.
Baca juga: Pengadilan Korea Selatan Tolak Permohonan Pembebasan Presiden Yoon Suk-yeol
Keempat komandan ini diduga terlibat dalam pelaksanaan operasi darurat militer yang terjadi pada 3 Desember 2024.
Langkah ini diambil sembari menunggu pemeriksaan hukum mengenai kemungkinan tindakan disipliner terhadap Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Park An-su, yang saat itu menjabat sebagai komandan darurat militer.
Diperkirakan, pemerintah akan menginformasikan keputusan tersebut secara resmi kepada keempat komandan pada Selasa, 21 Januari 2025, dan keputusan ini akan mulai diberlakukan.
Pada hari yang sama, pihak kepolisian Korea Selatan melakukan penggeledahan di kantor kepresidenan untuk mengamankan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan deklarasi darurat militer oleh Presiden Yoon.
Presiden yang telah dimakzulkan itu kini dipindahkan ke sel isolasi di Pusat Penahanan Seoul setelah resmi ditangkap.
Yoon dipindahkan ke sel berukuran 12 meter persegi di pusat penahanan Uiwang, selatan Seoul, pada Minggu, 19 Januari 2025, setelah Pengadilan Distrik Barat Seoul mengeluarkan surat perintah penangkapan, kata Shin Yong-hae, Komisaris Jenderal Layanan Koreksi Korea.
Baca juga: Usai Ditangkap, Presiden Korea Selatan Bungkam
Sel yang ditempati Yoon ini biasanya digunakan oleh lima hingga enam orang, dengan ukuran yang serupa dengan sel yang digunakan oleh mantan presiden yang juga ditahan, seperti yang disampaikan Shin kepada anggota parlemen.
Yoon menjadi presiden pertama di Korea Selatan yang ditangkap secara resmi selama masa jabatannya.
Penangkapan Yoon dilakukan setelah pengadilan Seoul mengeluarkan surat perintah penahanan pada Minggu untuk memperpanjang penahanannya terkait upaya pemberlakuan darurat militer yang gagal pada bulan lalu.
(Sumber: Antara)