Menteri Dikti Saintek Tetap Ngantor Usai Didemo Pegawainya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Jan 2025, 11:25
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Mobil dinas Menter Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. (NTVNews.id) Mobil dinas Menter Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. (NTVNews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Usai didemo pegawainya sendiri kemarin, Menteri Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro tetap berkantor pada hari ini, Selasa, 21 Januari 2025. Hal itu diketahui dari mobil dinas yang ada di kantornya di kawasan Senayan, Jakarta. 

Mobil berpelat nomor RI 25 itu terparkir bersama sejumlah kendaraan pengawalnya. Tetap berkantornya Satryo sendiri, diperkirakan karena persoalan ia dengan ratusan anak buahnya telah selesai.

Sebab, kemarin malam telah dilakukan pertemuan oleh kedua belah pihak. Salah seorang yang bertemu dengan Menteri Dikti Saintek ialah Pranata Humas Ahli Muda dan Pj. Rumah Tangga, Neni Herlina, pegawai yang mengaku dipecat Satryo dengan sewenang-wenang.

Menurut Sekjen Diktisaintek Togar Simatupang, Menteri Satryo, Neni beserta jajaran Kementerian Dikti Saintek lainnya sudah saling memaafkan.

Dalam pertemuan yang dilakukan di rumah dinas Menteri itu, Satryo menyampaikan tiga hal kepada para pegawainya.

"Yakni, suasana reorganisasi, penataan, sumber daya, juga terjadi proses-proses mutasi, rotasi, promosi, demosi, itu, sesuatu yang wajar, menimbulkan ketidakpastian. Pasti di situ ada ketegangan," ujar Togar, Selasa, 21 Januari 2025.

Kedua, Satryo meminta agar seluruh jajaran Dikti Saintek melakukan penyesuaian. Menurut Togar, unjuk rasa kemarin terjadi akibat salah paham.

"Adanya perbedaan persepsi, perbedaan ekspektasi, ada perbedaan antar budaya. Itu yang membuat terjadi permainan penafsiran atau opini," kata dia.

Terakhir, Satryo meminta kepada setiap pegawai Dikti Saintek untuk bisa menyatukan berbagai perbedaan yang ada, sehingga kementerian tetap bisa bekerja menjalankan program pemerintah.

"Pak Menteri mengatakan, kita manusia ya tidak sempurna, dan mari kita menyatukan perbedaan-perbedaan. Karena kita punya tujuan yang sama untuk memajukan pendidikan tinggi," tandas Togar.

x|close