Trump Bawa AS Keluar dari Perjanjian Iklim Paris, Ini Kata PM Prancis

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Jan 2025, 11:51
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Perdana Menteri Prancis, François Bayrou, pada Senin (20/1/2025) memperingatkan bahwa Prancis dan Uni Eropa dapat Perdana Menteri Prancis, François Bayrou, pada Senin (20/1/2025) memperingatkan bahwa Prancis dan Uni Eropa dapat ((Antara))

Ntvnews.id, Jakarta - Perdana Menteri Prancis, François Bayrou, pada Senin memberikan peringatan bahwa Prancis dan Uni Eropa berisiko "dihancurkan" jika mereka gagal merespons kebijakan yang diumumkan oleh Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, yang akan dilantik pada hari ini.

“Amerika Serikat telah memutuskan untuk menjalankan kebijakan yang sangat dominan melalui dolar, kebijakan industri, penguasaan seluruh penelitian, dan penyerapan investasi,” kata Bayrou, Selasa 21 Januari 2025.

Baca Juga : Trump Sebut Amerika dalam Krisis Energi Nasional, Janjikan Solusi dengan Minyak dan Gas

“Jika kita tidak melakukan apa-apa, kita akan didominasi, dihancurkan, dan terpinggirkan. Keputusan ini ada di tangan kita, orang Prancis dan orang Eropa, karena tanpa Eropa, ini tidak mungkin dilakukan, yakni pemulihan," tambahnya.

Bayrou menyatakan bahwa Prancis dan Eropa menghadapi dua tantangan besar di kancah internasional, yakni kebijakan AS dan semakin kuatnya ekonomi China.

Ia menyoroti surplus perdagangan China yang melebihi 1 triliun dolar AS (sekitar Rp16 kuadriliun) pada bulan Desember, sambil menekankan pentingnya tindakan yang terkoordinasi.

“Pelantikan Donald Trump menempatkan kita pada tanggung jawab kita,” ujar Bayrou.

“Prancis dan Eropa saat ini menghadapi dua tantangan, yaitu kebijakan Amerika dan China,” ujarnya melanjutkan.

Mengajak untuk melakukan upaya pemulihan bersama guna menghadapi ancaman global yang muncul, Bayrou menyatakan, "Prancis dan Eropa tidak bisa tetap diam menghadapi tantangan ini."

Baca Juga : Trump: Era Keemasan Amerika Dimulai Sekarang

Peringatan tersebut disampaikan menjelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS ke-47, yang menandai dimulainya masa jabatan yang diperkirakan akan membawa berbagai perubahan kebijakan besar.

(Sumber Antara)

x|close