Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro telah berdamai dengan ratusan pegawai yang mendemonya. Satryo juga telah meminta maaf kepada mereka, termasuk ke Pranata Humas Ahli Muda dan Pj. Rumah Tangga, Neni Herlina, pegawai yang mengaku dipecat Satryo dengan sewenang-wenang.
Hal ini diungkap Sekjen Kementerian Dikti Saintek Togar Simatupang. Menurutnya, Menteri Satryo, Neni dan jajaran Kementerian Dikti Saintek lainnya sudah saling memaafkan.
Dalam pertemuan yang dilakukan di rumah dinas menteri kemarin malam itu, Satryo menyampaikan tiga hal kepada anak buahnya.
"Yakni, suasana reorganisasi, penataan, sumber daya, juga terjadi proses-proses mutasi, rotasi, promosi, demosi, itu, sesuatu yang wajar, menimbulkan ketidakpastian. Pasti di situ ada ketegangan," ujar Togar, Selasa, 21 Januari 2025.
Lalu, Satryo meminta agar seluruh jajaran Dikti Saintek melakukan penyesuaian. Menurut Togar, unjuk rasa kemarin terjadi akibat salah paham.
"Adanya perbedaan persepsi, perbedaan ekspektasi, ada perbedaan antar budaya. Itu yang membuat terjadi permainan penafsiran atau opini," katanya.
Terakhir, Satryo meminta kepada setiap pegawai Dikti Saintek untuk bisa menyatukan berbagai perbedaan yang ada, sehingga kementerian tetap bisa bekerja menjalankan program pemerintah.
"Pak Menteri mengatakan, kita manusia ya tidak sempurna, dan mari kita menyatukan perbedaan-perbedaan. Karena kita punya tujuan yang sama untuk memajukan pendidikan tinggi," pungkas Togar.
Sebelumnya, Menteri Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo ratusan pegawainya sendiri, Senin, 20 Januari 2025. Ini buntut sikap arogan, main tampar, dan pemecatan sewenang-wenang yang diduga dilakukan Satryo kepada bawahannya. Bahkan, viral di media sosial rekaman suara Satryo marah-marah, melempar dan membanting benda, serta diduga menganiaya pegawainya. Hal itu terjadi hanya karena air di rumah dinasnya tak keluar.
Menteri Satryo sendiri membantah jika rekaman itu merupakan suaranya.