Ntvnews.id, Jakarta - Juru Bicara Kepresidenan, Philips Vermonte, menyampaikan bahwa penyediaan menu susu dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diprioritaskan di wilayah yang memiliki sentra peternakan sapi.
Philips menyampaikan hal tersebut setelah meninjau implementasi MBG di SLB Negeri 5, Jakarta Barat, Selasa, dengan menegaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan arahan Badan Gizi Nasional (BGN) yang menyusun menu berdasarkan potensi sumber daya lokal.
"Pernyataan dari BGN adalah diprioritaskan pada tempat-tempat yang memiliki sentra sapi," katanya ketika ditanya terkait tidak adanya menu susu di SLB Negeri 5, Jakarta Barat.
Baca Juga: Istana Pastikan MBG Dikelola Secara Ketat Tanpa Pungli oleh Badan Gizi Nasional
Ia menjelaskan bahwa daerah seperti Cimahi, Jawa Barat, dan wilayah lain yang mendukung ketersediaan susu menjadi prioritas untuk penyediaan menu susu dalam program MBG.
Philips juga belum dapat memastikan kapan menu susu akan tersedia dalam Program MBG di Jakarta, mengingat kota ini bukanlah penghasil susu.
"Yang jelas, yang dijalankan adalah menu yang sudah disusun oleh BGN, jadi yang penting kebutuhan gizinya cukup, bukan masalah ada susu atau enggaknya gitu," katanya.
Baca Juga: Mendagri Sebut Daerah Bakal Bantu Hingga Rp5 Triliun untuk Dukung Program MBG
Dia menambahkan bahwa program MBG telah diimplementasikan di 238 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 31 provinsi di Indonesia.
Jumlah tersebut ditargetkan meningkat menjadi 900 titik pada April dan mencapai 2.000 titik pada Agustus mendatang.
Selain itu, Philips menyebut bahwa menu makanan MBG dievaluasi dan dirotasi setiap 20 hari untuk memastikan variasi serta mengenalkan keragaman kuliner Indonesia kepada siswa.
"Program ini bukan sekadar makan, tapi juga peristiwa kultural yang mengedepankan nilai inklusi, solidaritas, tradisi doa bersama, dan mengenalkan ragam kuliner Nusantara," ujarnya.