Ntvnews.id, Moskow - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris 2016, dengan alasan perjanjian tersebut dianggap tidak adil dan berat sebelah.
"Saya akan segera menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris yang tidak adil dan berpihak ini," kata Trump saat acara pelantikan di Capital One Arena di Washington pada Senin, 20 Januari 2025.
Pada hari yang sama, Trump juga menandatangani perintah eksekutif untuk secara resmi mengakhiri partisipasi AS dalam perjanjian tersebut.
"Langkah selanjutnya adalah menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris. Kita akan menghemat lebih dari satu triliun dolar dengan keluar dari perjanjian ini," ujar seorang pembawa acara dalam upacara tersebut.
Baca juga: Trump Bawa AS Keluar dari Perjanjian Iklim Paris, Ini Kata PM Prancis
Perjanjian Paris mengenai perubahan iklim disepakati pada tahun 2015 oleh 195 negara yang tergabung dalam Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.
Tujuan utama dari perjanjian ini adalah untuk menjaga agar kenaikan suhu rata-rata global tetap di bawah 2 derajat Celcius di atas tingkat sebelum revolusi industri, dengan harapan dapat mendekati 1,5 derajat Celcius.
Pada tahun 2020, Trump sudah menarik Amerika Serikat dari perjanjian tersebut, namun pada 20 Januari 2021, Presiden Joe Biden membatalkan keputusan tersebut dan memutuskan untuk mengembalikan AS ke dalam Perjanjian Paris.
Pada Senin pagi, Gedung Putih menyatakan bahwa Amerika Serikat akan kembali menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris.
(Sumber: Antara)