Trump Siap Dorong Pasukan ke Perbatasan Meksiko untuk Cegah Imigrasi Ilegal

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Jan 2025, 15:12
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris 2016 karena menganggap perjanjian tersebut tidak adil dan berat sebelah. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris 2016 karena menganggap perjanjian tersebut tidak adil dan berat sebelah. (ANTARA/Anadolu)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden AS Donald Trump akan memerintahkan pasukan federal ke perbatasan dengan Meksiko untuk menindak imigrasi ilegal di perbatasan El Paso, Texas, menurut laporan media pada Senin.

Pelabuhan masuk El Paso ditutup dalam waktu satu jam setelah pelantikan Trump karena sang presiden mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan selatan.

Baca Juga : Donald Trump Sebut Tim Cook Siapkan Investasi Besar Apple di AS

"Melewati titik area ini akan mengakibatkan penangkapan, penutupan, dan kemungkinan penerapan tindakan paksa," menurut laporan surat kabar The Texan tentang pengumuman yang disampaikan melalui pengeras suara di perbatasan El Paso beberapa saat setelah Trump dilantik, Selasa 21 Januari 2025.

Trump diperkirakan akan menandatangani 11 perintah eksekutif terkait perbatasan yang akan mengambil sikap tegas terhadap imigrasi ilegal, termasuk satu perintah yang mengizinkan pengerahan pasukan AS ke perbatasan untuk mengamankan titik masuk, menurut Fox News.

Perintah lainnya akan menetapkan kartel internasional dan organisasi kejahatan tertentu sebagai kelompok teroris.

Selain itu, perintah tambahan akan mengarahkan Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Pertahanan untuk menyelesaikan pembangunan tembok perbatasan yang dimulai Trump selama masa jabatannya yang pertama serta mengerahkan personel untuk mengendalikan perbatasan.

Seperti yang dilaporkan Anadolu, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) telah menutup penggunaan aplikasi CBP One, yang digunakan untuk menjadwalkan janji temu imigrasi.

Menurut CBS News, hampir 270 ribu migran di Meksiko tengah mencari penjadwalan.

Baca Juga :Mundur dari WHO, Donald Trump: Semua Orang Menipu Amerika Serikat

Aplikasi CBP One diluncurkan pada Oktober 2020, dan menurut CBS, hampir 919 ribu migran menggunakannya untuk masuk ke AS sejak Januari 2023.

Trump juga menyatakan bahwa kebijakan yang diterapkan selama masa jabatannya yang pertama, seperti Remain in Mexico, yang mengharuskan pencari suaka untuk tinggal di Meksiko hingga mereka diproses, akan diberlakukan kembali.

Sebaliknya, presiden menyatakan bahwa kebijakan tangkap-dan-lepas saat ini, di mana migran ilegal dibebaskan sambil menunggu sidang imigrasi, akan dihentikan.

"Semua masuknya imigran ilegal akan segera dihentikan dan kami akan memulai proses pemulangan jutaan imigran kriminal ke tempat asal mereka," kata Trump.

Gubernur Texas, Greg Abbott, yang mengejutkan Trump dengan hadir pada pidato pasca-pelantikan presiden di Capitol Hill, mengeluarkan pernyataan yang mendukung langkah tegas Trump terhadap imigrasi ilegal.

Baca Juga : Istri Donald Trump Luncurkan Koin Meme Kripto Melania

"Texas berharap dapat bekerja sama dengan Presiden Trump dan pemerintahannya untuk mengamankan perbatasan dan membangun masa depan yang lebih cerah dan sejahtera bagi semua warga Amerika," kata Abbott.

Gubernur tersebut menambahkan bahwa Trump perlu segera "memanfaatkan seluruh kewenangannya... (untuk) mengamankan perbatasan menghadapi hambatan federal."

(Sumber Antara)

x|close