Pose Nazi Elon Musk Saat Pelantikan Trump Picu Kontroversi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Jan 2025, 15:21
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Elon Musk Elon Musk (YouTube)

Ntvnews.id, Amerika - Elon Musk, seorang miliarder teknologi, menuai kontroversi dan kritik dari warganet pada Senin lalu setelah melakukan gerakan tangan yang dianggap oleh banyak orang menyerupai penghormatan kemenangan "Sieg Heil" yang identik dengan pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler.

Musk, yang dikenal sebagai pendukung setia Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, telah menginvestasikan jutaan dolar untuk mendukung kampanye pemilihan ulang Trump.

Setelah upacara pelantikan presiden, Musk menyampaikan terima kasih kepada pendukung Trump yang hadir di Capitol One Arena, Washington DC.

Ia melakukan gestur dengan dua kali menepuk dada menggunakan tangan kanannya, kemudian mengulurkan tangannya ke depan dengan gerakan menyerupai sudut ke atas.

Baca Juga: Dari Elon Musk Sampai Lizzo Buka Suara Pemblokiran TikTok di Amerika

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. (Foto: Reuters) Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. (Foto: Reuters)

"#Breaking: Pejabat senior pemerintahan Trump Elon Musk berterima kasih kepada para pendukung dengan penghormatan Nazi," tulis jurnalis Noga Tarnopolsky di media sosial X, seperti dikutip Anadolu Agency pada Selasa, 21 Januari 2025.

"Itu cukup jelas," tulis seorang pengguna X lainnya, yang juga membagikan video terkait gerakan Musk.

"Hei, lihat. Seorang Nazi melakukan Sieg Heil secara terang-terangan di Pelantikan AS. Elon Musk, semuanya! Bagian paling aneh adalah dia masih sangat marah," ujar penulis Dolores Quintana.

Baca Juga: Donald Trump Sebut Tim Cook Siapkan Investasi Besar Apple di AS

Hingga kini, Musk belum memberikan tanggapan atas berbagai komentar yang muncul terkait insiden ini.

Elon Musk <b>(YouTube)</b> Elon Musk (YouTube)

Di sisi lain, beberapa orang yang hadir dalam acara tersebut menilai tuduhan terhadap Musk terlalu berlebihan. Seorang pekerja teknologi berusia 29 tahun, Brandon Galambos, menyebut Musk hanya bermaksud bercanda.

“Dia humoris dan sering menggunakan sarkasme. Saya rasa dia tidak bersungguh-sungguh,” ungkap Galambos kepada AFP.

Sementara itu, sejumlah tokoh sayap kanan di Amerika Serikat justru mendukung gestur Musk. Penulis konservatif Evan Kilgore bahkan menggambarkan tindakan tersebut sebagai sesuatu yang “luar biasa.”

x|close