Uni Eropa Sesalkan Keputusan AS Keluar dari Kesepakatan Iklim Paris

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jan 2025, 11:28
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Uni Eropa menyesalkan keputusan Amerika Serikat untuk keluar dari Kesepakatan Iklim Paris 2015, kata Komisaris Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa, Maros Sefcovic, pada Selasa 21 Januari 2025. Uni Eropa menyesalkan keputusan Amerika Serikat untuk keluar dari Kesepakatan Iklim Paris 2015, kata Komisaris Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa, Maros Sefcovic, pada Selasa 21 Januari 2025. ((Antara))

Ntvnews.id, Jakarta - Komisaris Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa, Maros Sefcovic, pada Selasa 21 Januari lalu, menyatakan bahwa Uni Eropa sangat menyesalkan keputusan Amerika Serikat untuk mundur dari Kesepakatan Iklim Paris 2015.

Keputusan tersebut diambil hanya beberapa jam setelah Presiden AS, Donald Trump, resmi dilantik pada Senin 20 Januari lalu, di mana ia langsung menandatangani perintah eksekutif untuk memulai proses penarikan Amerika Serikat dari perjanjian tersebut.

Baca Juga: Mundur dari WHO, Donald Trump: Semua Orang Menipu Amerika Serikat

"Uni Eropa menyesalkan keputusan Amerika Serikat untuk menarik diri dari Kesepakatan Paris. Kesepakatan ini tetap menjadi harapan terbaik bagi kita semua. Selama lebih dari satu dekade, kami telah bekerja berdampingan dengan sahabat-sahabat Amerika kami untuk merancang dan melaksanakan Kesepakatan Paris,"ujar Sefcovic dalam sidang pleno Parlemen Eropa di Strasbourg, Rabu 22 Januari 2025.

"Perusahaan-perusahaan di Eropa dan Amerika sama-sama berinvestasi dalam aksi iklim, teknologi bersih, dan membawa manfaatnya kepada warga mereka," kata Sefcovic lagi.

"Oleh karena itu, Eropa akan tetap pada jalurnya dan bekerja untuk memastikan hal ini terus berlanjut, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, bersama semua negara yang ingin melindungi alam dan menghentikan pemanasan global," ungkap Sefcovic menegaskan.

Sidang pleno tersebut menyoroti implikasi geopolitik dan ekonomi dalam hubungan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat di bawah pemerintahan baru Donald Trump.

Baca Juga: Daftar Nama Tokoh Dunia yang Diundang ke Pelantikan Donald Trump

Kesepakatan Paris tentang perubahan iklim, yang diadopsi pada tahun 2015 oleh 195 anggota Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, bertujuan untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata global hingga jauh di bawah 2 derajat Celsius dibandingkan tingkat pra-industri, dengan upaya lebih lanjut untuk menekan kenaikan hingga 1,5 derajat Celsius.

Pada tahun 2020, Donald Trump telah menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan ini. Namun, pada 20 Januari 2021, Presiden AS Joe Biden membatalkan keputusan tersebut dan membawa Amerika Serikat kembali bergabung dengan Kesepakatan Paris.

(Sumber Antara)

x|close