Saat China dan Trump Rebutan Terusan Panama

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jan 2025, 12:30
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa mereka tetap mendukung Terusan Panama berada di bawah pengelolaan Panama, bukan Amerika Serikat, seperti yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump.

"Posisi China konsisten dan jelas terkait masalah Terusan Panama, saya tidak perlu menambahkan apa pun lagi," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers di Beijing, Selasa 21 Januari 2025.

Hal ini berbeda dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump, dalam pidatonya setelah resmi dilantik pada Senin 20 Januari 2025, menyatakan keinginannya untuk mengambil alih kembali Terusan Panama.

Meski tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang cara atau waktu pelaksanaannya, Trump menegaskan bahwa Terusan Panama tidak akan diserahkan kepada China.

Baca juga: Kelakar Trump Mau Tancapkan Bendera Amerika Serikat di Mars

Presiden China Xi Jinping <b>(Tangkapan Layar: Instagram)</b> Presiden China Xi Jinping (Tangkapan Layar: Instagram)

"Kami tidak akan memberikan Terusan Panama ke China, dan juga tidak pernah memberikannya ke Panama. Namun, kami akan mengambilnya kembali," kata Trump.

Sikap resmi China sebelumnya telah disampaikan pada 23 Desember 2024. Beijing menyatakan dukungannya terhadap rakyat Panama dalam perjuangan mereka untuk mempertahankan kedaulatan atas Terusan Panama.

China juga menegaskan akan selalu menghormati kedaulatan Panama dan mengakui Terusan Panama sebagai jalur perairan internasional yang netral secara permanen.

Trump mengkritik perjanjian yang menyebabkan AS kehilangan kendali atas kanal tersebut, dengan menyebut bahwa AS "dengan bodohnya" menyerahkan Terusan Panama kepada Panama.

Sejarah mencatat, perjanjian antara AS dan Panama pada 1977 memungkinkan pengalihan kendali penuh terusan kepada pemerintah Panama pada 1999, setelah periode administrasi bersama.

Trump juga menuduh kapal-kapal AS diperlakukan tidak adil saat melintasi Terusan Panama, termasuk dikenakan biaya yang terlalu tinggi. Trum menyebut Panama melanggar janji AS.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, China, Selasa (21/1/2025). <b>(Antara)</b> Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, China, Selasa (21/1/2025). (Antara)

Respons Panama terhadap Klaim Trump

Presiden Panama, Jose Raul Mulino, menyangkal klaim Trump dengan tegas. Ia menegaskan bahwa Terusan Panama tetap menjadi milik Panama dan dikelola secara independen sesuai prinsip kenetralan permanen.

"Terusan tersebut akan terus dan tetap menjadi milik Panama," kata Mulino. Ia juga menolak tuduhan campur tangan asing dalam pengelolaan kanal tersebut, seraya menyatakan bahwa China tidak memiliki kendali atas administrasinya.

Dalam pidato pelantikannya, Trump menuduh bahwa "China mengoperasikan Terusan Panama, dan kami tidak memberikannya kepada China, kami memberikannya kepada Panama, dan kami akan mengambilnya kembali."

Baca Juga: Panama Bantah Klaim Trump Bahwa AS Akan Ambil Alih Terusan Panama

Menanggapi hal ini, Mulino menegaskan bahwa kanal tersebut bukanlah konsesi dari pihak manapun, melainkan hasil perjuangan panjang yang berpuncak pada Perjanjian Torrijos-Carter pada 1999, antara Presiden Panama Omar Torrijos dan Presiden AS Jimmy Carter.

Pemerintah Panama menekankan bahwa, meskipun dialog selalu menjadi pilihan untuk menyelesaikan perselisihan, kedaulatan dan kepemilikan kanal tidak dapat dinegosiasikan. Panama juga bersikeras bahwa mereka memperlakukan semua kapal yang melintas secara adil, tanpa keberpihakan.

Terusan Panama adalah jalur air buatan sepanjang 82 km yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik. Jalur ini memiliki peran strategis, terutama bagi perdagangan internasional. Kanal tersebut digunakan untuk mengangkut impor mobil dan barang dari Asia ke AS, serta ekspor komoditas seperti gas alam cair dari AS. (Sumber: Antara)

x|close