Ntvnews.id, Jakarta - Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, menegaskan bahwa tidak diperbolehkan adanya pungutan biaya dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diselenggarakan oleh sekolah atau pihak lainnya, karena seluruh pendanaannya berasal dari APBN.
"Tidak boleh ada pungutan biaya apapun dalam Program MBG karena sudah dibiayai oleh APBN, termasuk pengadaan tempat makan. Kalau ada, silakan laporkan," ujar Adita Irawati saat melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan Program MBG di SDN Curug Kulon 4 Kabupaten Tangerang, Rabu, 22 Februari 2025.
Ia menjelaskan bahwa jika terdapat laporan terkait pungutan biaya dalam pelaksanaan MBG, seperti yang terjadi di Tangerang dan wilayah lainnya, pemerintah daerah (pemda) harus segera menindaklanjutinya. Badan Gizi Nasional (BGN) juga memastikan bahwa semua kebutuhan Program MBG telah sepenuhnya dibiayai melalui APBN.
Baca Juga: Kepala BGN: Pendaftaran Mitra MBG Hanya Lewat Situs Resmi
"Kalaupun nantinya ada penggunaan anggaran dari daerah, akan ada ketentuan yang ditetapkan. Tetapi saat ini Program MBG menggunakan dana APBN," jelasnya.
Adita juga mengimbau pemda agar aktif melakukan pengawasan demi memastikan Program MBG berjalan sesuai dengan ketentuan dan tidak memungut biaya dari siswa.
"Kami juga mengimbau kepada pemda untuk berperan aktif melakukan pengawasan agar Program MBG ini berjalan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan tidak mengambil biaya apapun dari siswa," katanya.
Baca Juga: Istana Ungkap Menu Susu Program MBG Diprioritaskan untuk Wilayah Penghasil
Kepala Sekolah SDN Curug Kulon 4 Tangerang, Ratnasih, menyampaikan bahwa Program MBG telah dimulai sejak 6 Januari 2025 dengan jumlah sasaran sebanyak 308 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6.
Menurut Ratnasih, semua siswa merasa senang dengan adanya Program MBG karena makanan yang disajikan memiliki cita rasa yang enak dan menu yang mereka sukai. Hal ini membuat siswa lebih antusias untuk datang ke sekolah dan belajar setiap hari.
"Program ini sangat baik dan memiliki dampak begitu luas bagi siswa dan pembelajaran kepada siswa," ungkap Ratnasih.