Ntvnews.id, Seoul- Investigasi terkait kecelakaan tragis Jeju Air yang merenggut 179 nyawa bulan lalu kini menghadirkan beberapa perkembangan yang mengejutkan. Mantan kepala Korea Airports Corp, yang bertanggung jawab selama renovasi sistem pendaratan instrumen localizer di Bandara Internasional Muan, ditemukan meninggal dunia.
Dikutip dari Koreaboo, Rabu 22 Januari 2025, Son Chang Wan, yang memimpin Korea Airports Corp yang dikelola negara dari 2018 hingga 2022, ditemukan meninggal di rumahnya.
Baca Juga: Kotak Hitam Jeju Air Tak Rekam 4 Menit Sebelum Pesawat Meledak
Pada Desember 2024, sebuah pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Muan, menewaskan 179 dari 181 orang di dalam pesawat setelah tergelincir di landasan tanpa roda pendarat yang terpasang dan menabrak localizer.
Localizer tersebut dipasang pada struktur beton yang direnovasi pada 2020 ketika Son menjabat. Struktur tersebut menjadi kontroversial setelah dilaporkan bahwa dalam petunjuk resmi dari Korea Airports Corp, struktur itu memang direncanakan untuk menjadi bangunan yang rapuh dan mudah hancur dalam desain Bandara Internasional Muan.
Karena struktur beton dianggap sebagai salah satu penyebab yang memperburuk jumlah korban jiwa dalam kecelakaan udara, Kementerian Tanah, Infrastruktur, dan Transportasi mengumumkan rencananya untuk menyelidiki kecelakaan tersebut dan gundukan beton itu.
Terungkap bahwa bandara membangun gundukan beton tersebut tahun lalu saat mengganti peralatan. Kematian Son pada titik yang sangat sensitif dalam penyelidikan ini menimbulkan kekhawatiran.
Baca Juga: Menteri Transportasi Korea Selatan Umumkan Akan Mengundurkan Diri Pasca Tragedi Jeju Air
Namun, ini bukanlah insiden pertama yang terkait dengan kecelakaan udara tersebut yang menimbulkan pertanyaan.
Selama penyelidikan, terungkap bahwa kotak hitam pesawat tidak memiliki rekaman kejadian tersebut.