Menag dan Menhub Bahas Wacana WFA Jelang Libur Nyepi dan Lebaran 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jan 2025, 15:55
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri Perhubungan Dudy Puwagandhy saat keduanya menggelar pertemuan di Kemenag, Jakarta, Rabu (22/1/2025). Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri Perhubungan Dudy Puwagandhy saat keduanya menggelar pertemuan di Kemenag, Jakarta, Rabu (22/1/2025). (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Puwagandhy mendiskusikan wacana Work From Anywhere (WFA) atau bekerja dari mana saja menjelang libur Nyepi dan Idul Fitri 2025. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah mengantisipasi lonjakan arus mudik.

"Prinsipnya kami setuju saja karena ini untuk kemaslahatan umat beragama. Biarlah mereka bersenang-senang di kampungnya, silaturahmi, dan mendapatkan semangat baru," ujar Menag di Jakarta, Rabu.

Dalam pertemuan tersebut, Menhub mengusulkan penerapan sistem WFA mulai 24-27 Maret 2025. Usulan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan arus mudik yang biasanya memuncak selama tiga hari menjelang Idul Fitri.

Baca juga: Kemenag Siapkan Program Optimalkan Pembelajaran selama Ramadan 1446 H

Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada Sabtu, 29 Maret, yang didahului oleh cuti bersama pada Jumat, 28 Maret. Sementara itu, Hari Raya Idul Fitri diperkirakan bertepatan dengan 31 Maret. Dengan jadwal libur yang berdekatan, Menhub menilai kebijakan WFA dapat membantu mendistribusikan arus mudik secara lebih merata.

"Kalau tidak salah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) sudah menerapkan WFA hingga 60 persen. Dengan teknologi yang lebih canggih sekarang, ini memungkinkan diterapkan di sektor birokrasi dan pendidikan, meskipun ada beberapa industri yang memang tidak bisa," kata Menhub Dudy.

Menhub juga menyampaikan rencana untuk melakukan survei guna menentukan sektor mana saja yang memungkinkan untuk menerapkan sistem WFA. "Kami akan koordinasi dengan lembaga terkait agar kebijakan ini berjalan optimal dan mendukung kelancaran mudik," tambahnya.

Dengan kebijakan WFA ini, Menhub berharap masyarakat dapat menikmati libur panjang dengan lebih nyaman, sekaligus mengurangi tekanan pada infrastruktur transportasi selama puncak mudik.

Perspektif Teologis Mengenai Mudik

Menanggapi wacana ini, Menag Nasaruddin Umar memberikan pandangan teologis mengenai tradisi mudik. Menurutnya, mudik tidak hanya sekadar tradisi saat Idul Fitri, tetapi memiliki makna yang lebih dalam.

"Kita bisa berjumpa dengan orang tua atau ziarah makam kapan saja. Namun, silaturahmi ke kampung halaman tetap penting untuk menyegarkan semangat dan menjaga hubungan keluarga," ungkap Menag Nasaruddin Umar.

Wacana ini menjadi salah satu langkah pemerintah untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat selama libur panjang, sekaligus memastikan kelancaran arus mudik di tengah kepadatan transportasi.

x|close