Ntvnews.id, Jakarta - Keinginan berangkat ke Tanah Suci Makkah, tentunya dirasakan semua umat Muslim sedunia. Tak terkecuali dengan Paiyo Prayogo dan sang istri tercinta, Sri Lestari.
Keduanya, adalah pasangan suami istri yang sehari-harinya berjualan ayam bakar di pinggiran jalan daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Menurut Paiyo, ia dan istrinya mempunyai keinginan berangkat ibadah haji sejak lama. Bahkan, sebelum ia memulai usahanya sebagai tukang ayam bakar. Berbekal dana yang dimiliki dari tabungan seadanya yang juga dipakai untuk modal berdagang, ia menguatkan tekadnya mendaftar untuk berangkat ke Tanah Suci.
"Kami mendaftar itu pada Januari 2013," ujarnya saat ditemui, sebelum berangkat ke Asrama Haji Pondok Gede, Minggu 2 Juni 2024.
Tentunya, tambah Paiyo, setelah mendaftar dan mendapatkan nomor porsi dari Kementerian Agama, ia dan istrinya harus menabung kembali agar uang yang disetor untuk pelunasan biaya haji tercukupi saat waktu keberangkatan tiba.
"Alhamdulillah, dari usaha jualan Ayam Bakar Lestari pada awal 2016 lalu, kami bisa melunasi biaya keberangkatan ibadah haji," ujarnya.
Tukang Ayam Bakar Naik Haji (instagram)
41 Jemaah
Sementara itu, Paiyo dan istrinya (Lestari) masuk dalam calon jemaah haji Rombongan 8 Jemaah Haji Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi Kloter 50, yang semuanya berjumah 41 orang.
Di mana tercatat, pasangan suami istri sebanyak 12 orang, yang berpendamping empat orang, dan sendiri 25 orang (16 orang laki-laki dan 25 perempuan).
Para calon jemaah haji ini berangkat ke Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada Minggu siang, dan dilepas di Masjid Jami' Al Furqon oleh perwakilan dari Kecamatan Cempaka Putih didampingi perwakilan Kelurahan Cempaka Putih dan Ketua Dewan Masjid Indonesia Cabang Cempaka Putih, serta keluarga besar jemaah.
41 jemaah Haji Kloter 50 tersebut menginap terlebih dahulu di Asrama Haji Pondok Gede, sebelum berangkat pada Senin pagi (3/6) menuju Tanah Suci Makkah.
Seperti diketahui, Indonesia tahun ini mendapat 241 ribu kuota haji. Jumlah ini terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
"Proses pembagian kloter (kelompok terbang) dan penyusunan jadwal keberangkatan dan kepulangan jemaah sudah selesai. Kloter pertama akan mulai terbang pada 12 Mei 2024 ke Tanah Suci," ujar Direktur Layanan Haji dalam Negeri, Saiful Mujab di Jakarta, belum lama ini.
Menurutnya, ada 14 asrama haji embarkasi di seluruh Indonesia yang akan melayani pemberangkatan jemaah haji, yaitu: Embarkasi Aceh (BTJ), Medan atau Kualanamu (KNO), Batam (BTH), Padang (PDG), Palembang (PLM), Jakarta Pondok Gede (JKG), Jakarta Saudia (CKG SV atau JKS), Kertajati (KJT), Solo (SOC), Surabaya (SUB), Lombok (LOP), Balikpapan (BPN), Banjarmasin (BDJ), dan Makassar atau Ujungpandang (UPG).
Keberangkatan jemaah haji Indonesia terbagi dalam dua gelombang. Pemberangkatan gelombang pertama dijadwalkan dari 12 - 23 Mei 2024. Untuk gelombang kedua, pemberangkatan jemaah akan berlangsung dari 24 Mei - 10 Juni 2024.
"Pada hari pertama, ada 22 kloter yang akan terbang ke Arab Saudi, yaitu: dua kloter dari Embarkasi Jakarta – Pondok Gede, tiga kloter dari Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS), lima kloter dari embarkasi Solo, lima kloter dari Embarkasi Surabaya, serta masing-masing satu kloter dari Embarkasi Batam, Palembang, Banjarmasin, Kertajati, Lombok, Makassar, dan Padang," ujar Saiful.