Viral Siswi SMA Jalani Tes Kehamilan di Cianjur, Kepsek: Sudah Dilakukan 2 Tahun-Ortu Setuju

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Jan 2025, 09:31
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Tes Kehamilan Siswi SMA Tes Kehamilan Siswi SMA (Instagram)

Ntvnews.id, Cianjur - Puluhan siswi SMA Sulthan Baruna yang terletak di Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu, Cianjur, Jawa Barat, mengikuti tes kehamilan yang digelar pihak sekolah. Dalam video yang viral di media sosial, terlihat para siswi berbaris untuk menjalani tes urine dengan didampingi oleh guru perempuan.

Tes dilakukan secara bergantian, di mana setiap siswi masuk ke toilet untuk menggunakan alat tes kehamilan. Hasil tes tersebut kemudian dikumpulkan oleh guru tanpa dipublikasikan kepada umum.

Kepala SMA Sulthan Baruna, Sarman, menyebutkan bahwa program tes kehamilan ini sudah diterapkan selama dua tahun terakhir. Menurutnya, kebijakan ini bertujuan untuk mengantisipasi perilaku menyimpang remaja, terutama setelah libur semester.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by CIANJUR TEA (@cianjurtea_)

"Program ini sudah berjalan selama dua tahun dan dilakukan setiap selesai libur semester atau di awal tahun ajaran baru. Setiap tahun, kami melaksanakan tes urine dua kali untuk memastikan apakah ada siswi yang hamil atau tidak," kata Sarman, dilansir Antara, Kamis, 22 Januari 2025.

Sarman menjelaskan bahwa kebijakan tersebut mulai diterapkan setelah muncul kasus siswi yang diketahui hamil usai libur semester tiga tahun lalu.

"Tiga tahun lalu ada orang tua yang melaporkan bahwa anaknya hamil setelah libur semester dan kemudian memilih untuk tidak melanjutkan sekolah. Hal ini yang mendorong kami untuk melakukan program ini sebagai langkah preventif," jelasnya lebih lanjut.

Tes Kehamilan Siswi SMA <b>(Instagram)</b> Tes Kehamilan Siswi SMA (Instagram)

Ia menekankan bahwa proses tes kehamilan dilakukan secara tertutup dengan tetap menghormati privasi para siswi. Hasil tes tersebut tidak diumumkan kepada publik dan hanya digunakan sebagai bahan evaluasi internal sekolah.

"Kami menjaga kerahasiaan hasilnya, dan ini hanya untuk bahan evaluasi serta tindak lanjut pembinaan di lingkungan sekolah," tambahnya.

Program ini memicu berbagai tanggapan dari masyarakat dan kalangan pemerhati pendidikan. Ada pihak yang mendukung langkah ini sebagai upaya preventif dalam menjaga moral pelajar, namun sebagian lainnya berpendapat bahwa pendekatan yang lebih edukatif dan berbasis konsultasi perlu diterapkan.

Melalui kebijakan ini, pihak sekolah berharap dapat meningkatkan kesadaran siswa mengenai pentingnya menjaga perilaku dan kesehatan reproduksi. Pihak sekolah juga menyebut bahwa para orang tua setuju dengan cek tersebut. 

x|close