Ntvnews.id, Jakarta - Polisi tengah menyelidiki insiden kecelakaan yang melibatkan mobil berpelat dinas TNI (6504-00) yang menabrak seorang pejalan kaki serta sejumlah kendaraan di Jalan Palmerah Barat II, Palmerah, Jakarta Barat.
Kecelakaan yang terjadi pada Senin 20 Januari dini hari tersebut mengakibatkan seorang korban berinisial TR mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Pelni Petamburan. Selain itu, beberapa korban lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
Baca Juga : Mobil Dinas Kemhan Tabrak Lari Orang dan Kendaraan di Palmerah, Sopirnya Mabuk?
"Ya masih berjalan, sementara masih proses penyelidikan," ungkap Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Joko Siswanto, Kamis 23 Januari 2025.
Hingga saat ini, Joko belum memberikan informasi lebih rinci mengenai detail penyelidikan, namun pihak kepolisian sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
"Ya itu (perkara pidana) ranah penyidik. Biar saya kerja dulu, ini saya lagi periksa saksi," ucap Joko.
Pihak Joko juga belum dapat mengungkapkan penyebab medis yang menyebabkan korban TR meninggal dunia. Saat ini, kepolisian tengah fokus menyelidiki kasus tabrakan tersebut.
"Kalau penyebab meninggalnya (korban TR) itu medis. Kalau untuk kasus laka lantas kan kami mendatangi TKP. Tentunya berbeda dengan pelaku pidana pembegalan pembunuhan ya, otomatis kita tangani berjalan proses hukumnya. Sementara masih proses penyelidikan," kata Joko menegaskan.
Pria berinisial MSK, yang mengemudikan mobil berpelat dinas TNI tersebut, diketahui merupakan anak dari seorang pegawai Kementerian Pertahanan.
Baca Juga : Sebelum Meninggal, Ayah Jessica Iskandar Sempat Alami Patah Tulang Akibat Tabrak Lari
"Kendaraan punya bapaknya, kebetulan PNS di Kemenhan," ucap Joko.
Joko menegaskan bahwa pelat dinas TNI pada mobil tersebut merupakan pelat asli, bukan palsu.
"Seperti saya polisi, saya punya mobil Kijang Innova pribadi. Saya kan masih aktif pakai pelat dinas tentunya, kecuali kalau nanti pensiun enggak boleh. saya daftarkan lah mobil saya mobil pribadi (dengan pelat dinas), kan identitasnya normal seperti mobil biasa. Jadi bukan pelat palsu, kebetulan orang tuanya PNS di Kemenhan," ucap Joko.
Pelaku MSK saat ini dirawat di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, akibat luka parah yang dialaminya setelah dikeroyok massa di lokasi kejadian.
Selain korban TR, mobil yang dikendarai oleh MSK juga menabrak sebuah sepeda motor yang dikemudikan oleh pria berinisial TN, serta sebuah mobil yang dikendarai pria berinisial S dan wanita berinisial MES. Ketiga korban tersebut mengalami luka-luka dan kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Joko sebelumnya menjelaskan kronologi kecelakaan tersebut. Mobil Toyota Kijang Innova berpelat nomor dinas 6504-00 yang dikemudikan oleh MSK melaju dari arah Utara menuju Selatan di Jalan Palmerah Barat II.
Saat tiba di dekat Pasar Bintang Mas, mobil yang dikendarai MSK menabrak korban TR, yang pada saat itu sedang berdiri di pinggir jalan setelah selesai menurunkan barang.
Baca Juga : Mayat di TPU Menteng Pulo Ternyata Korban Tabrak Lari
"Kemudian kendaraan Kijang Innova tetap melaju belok kanan masuk ke Jalan Palmerah Barat Raya dan menabrak sepeda motor berpelat nomor B-5840-TCB yang dikendarai korban TN yang melaju searah di depannya," ucap Joko.
Setelah menabrak sepeda motor yang dikendarai korban TN, MSK tetap melaju. Ketika sampai di dekat Apotek 24 Rawa Belong, mobil yang dikemudikan MSK oleng ke kanan, masuk ke jalur berlawanan, dan menabrak kendaraan minibus Daihatsu dengan pelat nomor B-1631-DOD yang dikemudikan oleh korban S.
Tabrakan beruntun tersebut menyebabkan sejumlah korban mengalami luka-luka dan mengakibatkan kerusakan pada kendaraan yang terlibat.
Hingga saat ini, pelat dinas TNI pada mobil yang digunakan oleh MSK masih belum didalami lebih lanjut dalam proses penyelidikan.
"Kalau itu sudah masuk materi penyidikan, sudah ranah penyidik. Data lengkap sudah saya kasih," ucap Joko.
Meski demikian, pihak Kepolisian berencana memeriksa MSK, pengendara mobil berpelat dinas TNI tersebut, setelah kondisinya membaik.
"Pasti," ucap Joko.
(Sumber Antara)