Ntvnews.id, Makassar - Pemilik bimbingan belajar (bimbel) di Makassar, Sulawesi Selatan, ditangkap polisi setelah membuat pernyataan kontroversial terkait biaya masuk Akademi Kepolisian (Akpol). Hal ini dilakukan oleh dua rekan kerja dari bimbingan belajar yang sama, yakni ASN Institute.
Penangkapan tersebut dilakukan setelah mereka mengunggah poster di situs resmi mereka dengan judul “Nominal Biaya Pendidikan Akpol 2025 Yang Wajib Kamu Ketahui.” Dalam poster tersebut, disebutkan bahwa biaya masuk Akpol mencapai puluhan juta rupiah.
Kompol Bayu Wicaksono, selaku Kasubdit Cybercrime Polda Sulsel, menyebutkan bahwa konten tersebut sengaja dibuat untuk menarik perhatian calon peserta bimbel. Pihak kepolisian segera bertindak dengan menangkap pihak yang bertanggung jawab atas konten tersebut.
View this post on Instagram
“Dari hasil interogasi, mereka mengaku melakukan itu demi menarik calon peserta didik agar bimbel di tempat mereka,” ujar Bayu, seperti yang dikutip dari akun Instagram @fakta.indo pada Kamis, 23 Januari 2025.
Polri menegaskan bahwa proses seleksi masuk Polri tidak dikenakan biaya alias gratis. Kejadian ini dianggap dapat memicu persepsi negatif di masyarakat mengenai institusi kepolisian.
“Kami tegaskan bahwa itu hoaks. Tidak ada biaya apapun untuk masuk Polri,” ujar AKPB Yerlin Tending Kate, Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sulsel.
Pemilik Bimbel Ditangkap Polisi (Instagram)
Tiga orang yang menjadi tersangka dalam kasus ini, yaitu AIS (22), AF (28), dan TM (34), telah mengakui kesalahan mereka dan meminta maaf. Mereka kini dijerat dengan Pasal 45A ayat (1) dan (2) juncto Pasal 28 ayat (1) dan (2) UU ITE, dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara atau denda hingga Rp1 miliar.
Kasus ini menuai banyak tanggapan dari warganet di media sosial. Beberapa di antaranya membagikan pengalaman pribadi terkait dugaan adanya biaya tidak resmi dalam proses penerimaan kepolisian.
Baru di Indonesia, orang ngomong fakta ditangkap, banyak kok isu dan kasus masuk polisi bayar sampai puluhan juta bahkan ratusan. kalau daftar memang gratis, tapi kalau mau lolos bayar," komentar salah satu warganet.