Ntvnews.id, Singapura - Presiden terpilih Prabowo Subianto menyebut bahwa Indonesia bersedia untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk melakukan gencatan senjata di Gaza, Palestina. Prabowo mengatakan proposal tiga fase gencatan senjata di Gaza yang diajukan Joe Biden.
"Jika diperlukan dan diminta oleh PBB, kami siap menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk memelihara dan memantau prospek gencatan senjata ini,” kata Prabowo saat menjadi pembicara dalam acara Shangri-La Dialogue ke-21 di Singapura.
“Kami juga akan memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak dan semua pihak. (Pemerintah Indonesia) siap mengevakuasi, menerima, dan merawat hingga 1.000 pasien dengan perawatan medis,” kata Prabowo Subianto.
Dia mengatakan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang dijalankan oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) Indonesia telah ditutup sejak November 2023 lalu. Hal ini dilakukan karena pertempuran antara Israel dan Hamas yang semakin memanas di Palestina.
Prabowo Subianto menyebut bahwa untuk mengatasi hal ini dibutuhkan investigasi komprehensif terhadap bencana kemanusiaan di Rafah yang bergejolak sejak awal Mei 2024 lalu. Ia juga ingin memberikan solusi adil terhadap warga Palestina.
"Dan itu berarti bukan hanya hak Israel untuk hidup, tapi juga hak rakyat Palestina untuk memiliki tanah airnya sendiri, negaranya sendiri, dan hidup dalam damai," ucap Prabowo.
Menhan RI Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Istimewa)
Mengirim pasukan di Gaza sedianya bukan masalah logistik yang berat untuk TNI. Saat ini, Indonesia masih menempatkan prajurit di perbatasan Lebanon dan Israel. Pasukan Garuda tergabung dengan satgas Yonmek TNI Konga XXIII-R/UNIFIL dipimpin Kolonel Ragung Ismail.
Saat ini, 850 personel Pasukan Garuda berada di lokasi tersebut dengan 6 kompi diantaranya, Masatgas, Kompi bantuan dan Kompi D berada di UNP 7-1 , Kompi A berada di UNP 9-63 dan UNP 9-15, Kompi B berada di UNP 7-3, Kompi C berada di UNP 9-2.
Selain itu, merujuk Indonesia Armed Forces Peacekeeping Center, dari 850 prajurit terbaik garuda tersebut terbagi atas 910 prajurit pria dan 40 prajurit wanita TNI.