Trump Desak Buka Dokumen Rahasia Soal Pembunuhan Presiden John F Kennedy

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jan 2025, 12:19
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Donald Trump Donald Trump (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Donald Trump memerintahkan pengungkapan dokumen rahasia negara terkait kasus pembunuhan Presiden John F. Kennedy (JFK). Peristiwa pembunuhan JFK, yang telah berlangsung 60 tahun lalu, terus memicu berbagai teori konspirasi.

"Yang (kasus) gede itu ya? Orang-orang sudah menunggu lama bertahun-tahun, berpuluh-puluh tahun," ujar Trump kepada wartawan saat menandatangani perintah di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington DC, seperti dilansir dari AFP, Jumat, 24 Januari 2025.

Trump memerintahkan penerbitan dokumen secara "penuh dan lengkap," meliputi semua catatan terkait pembunuhan JFK. Sebelumnya, pada 2017, Trump telah menyetujui publikasi sebagian besar dokumen tersebut, namun beberapa masih disunting.

Baca Juga: Donald Trump Akui Mau Ketemu Putin: Saya Ingin Akhiri Perang Ukraina

"Merupakan kepentingan nasional untuk pada akhirnya merilis semua catatan berkaitan dengan pembunuhan-pembunuhan itu tanpa penundaan," bunyi perintah yang diteken Trump. Langkah ini juga memenuhi janji yang ia sampaikan pada Senin, 20 Januari 2025.

Dokumen yang akan dirilis tidak hanya mencakup pembunuhan JFK, tetapi juga pembunuhan adiknya, Robert F. Kennedy, serta aktivis hak-hak sipil Martin Luther King Jr. "Semuanya akan diungkap," tegas Trump.

Setelah menandatangani perintah tersebut, Trump memberikan pena yang digunakannya kepada ajudannya sambil berkata, "Kasih yang itu ke RFK Jr." Nama tersebut merujuk pada Robert F. Kennedy Jr., keponakan JFK dan putra RFK, yang juga kandidat untuk posisi Sekretaris Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Baca Juga: Trump Perintahkan 1.500 Personel Tambahan ke Perbatasan AS-Meksiko

Kantor Arsip Nasional AS telah merilis puluhan ribu dokumen terkait pembunuhan JFK selama beberapa tahun terakhir. Namun, ribuan dokumen lainnya masih ditahan dengan alasan keamanan nasional.

Pada rilis besar terakhir pada Desember 2022, sebanyak 97 persen dari total lima juta halaman catatan Kennedy telah dipublikasikan.

Komisi Warren, yang menyelidiki penembakan JFK pada 22 November 1963, menyimpulkan bahwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh Lee Harvey Oswald, seorang mantan penembak jitu Marinir, yang bertindak sendiri.

x|close