MBG Tetap Berjalan Selama Ramadhan Tapi untuk Buka Puasa, Intip Bocoran Menunya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jan 2025, 17:17
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Sejumlah siswa tengah menyantap makanan yang telah disediakan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 07 Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin 6 Januari 2025. Sejumlah siswa tengah menyantap makanan yang telah disediakan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 07 Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin 6 Januari 2025. ((Antara))

Ntvnews.id, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berlanjut selama bulan Ramadhan. Namun, menurut Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyebut ada penyesuaian jenis makanan yang disediakan agar sesuai dengan kebutuhan berbuka puasa.

"Jadi bentuk makanannya tidak masak segar, tetapi kita akan siapkan makanan-makanan yang bergizi yang memang pantas juga untuk berbuka, contohnya susu, kemudian ada kurma, ada buah," kata dia, dikutip dari Antara.

Dadan menjelaskan bahwa distribusi makanan bergizi akan disesuaikan dengan lokasi penerima. Misalnya, di pesantren, makanan disediakan saat berbuka puasa, sedangkan untuk siswa sekolah, makanan dibawa pulang untuk dinikmati saat berbuka.

Anak SDN Karawang Kulon II Karawang menerima paket makan bergizi gratis.  <b>((Antara))</b> Anak SDN Karawang Kulon II Karawang menerima paket makan bergizi gratis. ((Antara))

BGN menggandeng BPOM untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang disediakan dalam program MBG. Menurut Dadan, keterlibatan BPOM sangat penting mengingat skala program yang besar dan berlangsung setiap hari sepanjang tahun.

"Karena masaknya hampir setiap hari, selama seminggu, dan akan langsung selama setahun. Jadi ini kegiatan yang tidak pernah berhenti," imbuh dia.

MBG dirancang sebagai intervensi penting untuk mendukung pertumbuhan anak, terutama pada dua fase penting, yaitu 1.000 hari pertama kehidupan dan usia 8-17 tahun. Program ini telah menjangkau 82,9 juta orang melalui 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.

Dadan Hindayana <b>(YouTube DPD RI)</b> Dadan Hindayana (YouTube DPD RI)

"Sampai sekarang baru ada 244 satuan pelayanan yang tersebar di 33 provinsi. Pada saat kami launching itu baru 190 di 26 provinsi, hari ini sudah di 33 provinsi," terangnya.

Selain meningkatkan kesehatan, program MBG juga memberikan dampak ekonomi signifikan, terutama di daerah-daerah.

Setiap satuan pelayanan mengelola dana Rp8-10 miliar per tahun, di mana 85 persen di antaranya digunakan untuk membeli bahan baku dari petani lokal, dan 10,5 persen dialokasikan untuk membayar tenaga kerja, termasuk ibu rumah tangga yang sebelumnya menganggur.

x|close