Motif Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi: Cemburu-Putri Pelaku Didoakan jadi PSK

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Jan 2025, 15:43
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Uswatun Khasanah, perempuan korban mutilasi di Ngawi. (Instagram) Uswatun Khasanah, perempuan korban mutilasi di Ngawi. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap perempuan cantik bernama Uswatun Khasanah (29) atau Ana. Potongan tubuh Ana diketahui ditemukan di dalam koper di daerah Ngawi, Jawa Timur (Jatim).

Menurut polisi, pelaku Rochmat Tri Hartanto (RTH) alias A (33), tega membunuh serta memutilasi Uswatun karena cemburu. Pria itu juga sakit hati akibat ucapan Uswatun Khasanah.

"Bahwa korban pernah berucap kepada tersangka bahwa korban mendoakan kalau nanti sudah besar, anaknya (pelaku) ini akan menjadi PSK. Itu juga membuat pelaku sakit hati," ujar Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman, dalam jumpa pers di kantornya, Surabaya, Jatim, Senin, 27 Januari 2025.

Korban juga sempat meminta Rochmat agar menghilangkan nyawa anak pelaku. Alasan Ana melontarkan ucapan tersebut, karena merasa tidak terima Rochmat memiliki anak lagi dari istri sahnya.

"Korban ini tidak terima karena pelaku punya anak yang kedua sehingga korban sempat melontarkan agar menghilangkan anak keduanya (pelaku)," tuturnya.

Kemudian, ada juga motif asmara yang membuat Rochmat tega membunuh dan memutilasi Ana. Motif asmara yang dimaksud yaitu rasa sakit hati dan cemburu karena pelaku mengaku sempat memergoki korban pernah memasukkan laki-laki lain ke dalam kos.

"Motifnya sakit hati dan cemburu karena korban ini pernah memasukkan laki-laki lain di kos korban," tutur Farman.

Pelaku juga kesal dengan kebiasaan korban yang kerap meminta uang kepadanya. Rochmat memang sempat bertemu dengan korban untuk menyerahkan uang sebesar Rp 1 juta, sebelum kemudian dibunuh dan dimutilasi.

"Sehingga saat pertemuan di hotel di Kediri pada tanggal 19, memang tersangka sempat menyiapkan uang Rp 1 juta untuk diberikan kepada korban," tuturnya.

Polisi membantah bahwa pelaku bukan merupakan suami siri korban. Pengakuan suami siri hanya dibuat untuk mengelabui orang di sekitarnya.

"Faktanya tidak. Berhubungan sudah 3 tahun," kata Farman.

"Kita temukan yang bersangkutan sering berhubungan dengan korban. Untuk mengelabui yang bersangkutan tidak dicurigai, mengaku sebagai suami siri," imbuhnya.

Sebelumnya, mayat Uswatun ditemukan dalam koper besar di tumpukan sampah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Kamis, 23 Januari 2025. Penemuan ini dilaporkan Yusuf Ali, warga setempat, yang membuka koper tersebut. Mayat ditemukan tanpa kepala dan dua kaki.

x|close