Ntvnews.id, Gaza - Sebuah video menunjukkan empat tentara wanita Israel yang dibebaskan oleh Hamas menyampaikan rasa terima kasih kepada kelompok Palestina tersebut. Mereka berterima kasih atas perlakuan manusiawi selama masa penahanan dan perlindungan yang diberikan kepada mereka meskipun Israel melakukan serangan udara besar-besaran.
Dilansir dari Anadolu, Selasa, 28 Januari 2025, menyebut video itu diunggah oleh Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, memperlihatkan para tentara berada dalam sebuah kendaraan yang mengantar mereka untuk diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah.
Penyerahan ini dilakukan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel.
Baca Juga: Donald Trump Kirim Steve Witkof untuk Tinjau Kondisi Gencatan Senjata di Gaza
Sebelum diserahkan, mereka mengungkapkan apresiasi terhadap perlakuan baik dari Brigade Al-Qassam.
"Assalamualaikum, terima kasih kepada Brigade Al-Qassam atas perlakuan yang baik," ujar salah seorang dalam video tersebut.
"Terima kasih atas makanan, minuman, dan pakaian," ucap yang lainnya.
Tentara ketiga menyatakan terima kasih karena "melindungi kami dan menjaga kami dari serangan udara."
Sementara itu, tentara keempat menyatakan harapan agar hari itu menjadi "hari bahagia bagi semua orang."
Baca Juga: Trump Kritik Biden Lagi, Kali Ini Soal Gencatan Senjata dan Pertukaran Sandera Gaza
Pada akhir video, keempat tentara dengan suara lantang meneriakkan "25 Januari," merujuk pada tanggal pembebasan mereka. Rekaman itu diambil di sekitar pantai Gaza sebelum proses penyerahan berlangsung.
Selain pembebasan keempat tentara tersebut, sekitar 200 tahanan Palestina juga dibebaskan pada hari Sabtu sebagai bagian dari kesepakatan.
Dalam fase pertama gencatan senjata Gaza, Israel bersiap menarik diri dari Koridor Netzarim, yang memisahkan Gaza bagian utara dan selatan. Penarikan ini memungkinkan warga Palestina yang telah mengungsi untuk kembali ke wilayah utara.
Kesepakatan yang berlangsung selama enam minggu dimulai pada 19 Januari, menghentikan sementara konflik yang telah merenggut lebih dari 47.000 nyawa warga Palestina—sebagian besar wanita dan anak-anak—dan melukai lebih dari 111.000 orang sejak 7 Oktober 2023.
Pada hari pertama gencatan senjata, Israel membebaskan 90 tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan tiga tawanan Israel oleh Hamas.
Perjanjian gencatan senjata yang terdiri atas tiga fase ini mencakup pertukaran tahanan dan penangguhan kekerasan dengan tujuan mencapai gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.