Ntvnews.id, New Delhi - Pihak berwenang di wilayah Jammu dan Kashmir yang berada di bawah administrasi India tengah menyelidiki penyakit misterius yang telah menyebabkan kematian 17 orang, termasuk 13 anak-anak, di desa terpencil Badhaal, daerah Rajouri, Jammu, sejak awal Desember.
Dilansir dari AFP, Selasa, 28 Januari 2025, menyebut desa tersebut telah ditetapkan sebagai zona pengendalian awal pekan ini, dengan sekitar 230 penduduk menjalani karantina, menurut laporan dari kantor berita Press Trust of India (PTI).
Semua korban mengalami kerusakan pada otak dan sistem saraf, ujar Amarjeet Singh Bhatia, kepala perguruan tinggi kedokteran pemerintah Rajouri.
"Liburan musim dingin juga telah dibatalkan untuk menangani situasi darurat medis ini," kata Bhatia, sebagaimana dilaporkan PTI.
Baca Juga: BPJS Tak Bisa Cover Semua Penyakit, Menkes Budi: Tambah Asuransi Swasta
Para korban diketahui berasal dari tiga keluarga yang memiliki hubungan kekerabatan.
Pemerintah pusat telah memulai penyelidikan. Menteri Kesehatan Jitendra Singh menyatakan bahwa investigasi awal menunjukkan penyebab kematian bukan berasal dari infeksi, virus, atau bakteri, tetapi kemungkinan besar akibat racun.
"Ada serangkaian racun yang sedang diuji. Saya yakin solusinya akan segera ditemukan. Selain itu, jika ditemukan unsur kejahatan atau tindakan jahat, itu juga sedang diselidiki," kata Singh seperti dikutip PTI.
Baca Juga: Pemerintah China Janji Transparansi Terkait soal Data Penyakit Infeksi Saluran
Di lokasi lain, dalam insiden medis terpisah, pihak berwenang di kota Pune, India bagian barat, melaporkan sedikitnya 73 kasus gangguan saraf langka yang disebut Sindrom Guillain-Barre (GBS).
Kasus tersebut melibatkan 26 wanita, dengan 14 pasien menggunakan ventilator, demikian laporan PTI yang mengutip pernyataan pejabat setempat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), GBS terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang saraf tepi. Sindrom ini dapat memengaruhi saraf yang mengendalikan gerakan otot, menyebabkan kelemahan otot, hilangnya sensasi pada kaki atau lengan, serta kesulitan menelan dan bernapas pada mereka yang terinfeksi.