Ntvnews.id, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) Kombes Ade Rahmat Idnal angkat bicara terkait dugaan pemerasan anak pemilik klinik dan laboratorium kesehatan Prodia, oleh mantan Kasatreskrim Polres Metro Jaksel, AKBP Bintoro.
Ade mengakui bahwa kasus pembunuhan yang menjerat anak bos Prodia yang ditangani Bintoro, yang jadi latar belakang dugaan pemerasan, penanganannya janggal.
"Saya tidak mengetahui, cuma aneh penanganan perkara sangat lama," ujar Ade kepada wartawan, Senin, 27 Januari 2025.
Ade pun mengaku telah mengingatkan Bintoro berkali-kali, agar penanganan kasus itu dipercepat, sehingga bisa segera dilimpahkan ke kejaksaan untuk selanjutnya diadili. Namun upaya itu tak dilakukan Bintoro.
"Sudah sering saya ingatkan saat analisa dan evaluasi (anev) berkali-kali," kata Ade.
Penanganan lasus itu prosesnya baru lancar setelah Bintoro diganti. Bintoro diganti dengan AKBP Gogo Galesung sebagai Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
"Setelah masuk kasat baru Gogo itu, saya perintahkan agar segera dipercepat sampai P21 dan tahap 2 langsung lancar," tutur Ade.
Sebelumnya, Bintoro mengaku proses hukum kasus pembunuhan ABG open BO di hotel kawasan Senopati, Jakarta Selatan dengan tersangka Arif Nugroho alias Sebastian yang ketika itu berusia 48 tahun, dan Muhammad Bayu Hartanto, berjalan sebagaimana mestinya semasa ia menjabat Kasatreskrim. Kasus itu berhasil dilimpahkan ke kejaksaan karena perannya.
"Hingga saat ini proses perkara telah P21. Dan telah dilakukan pelimpahan perkara ke JPU dengan dua tersangka yaitu Saudara AN dan Saudara B beserta barang buktinya untuk disidangkan," ujar Bintoro dalam video klarifikasinya.
Karena pihaknya tetap melanjutkan proses hukum terhadap anak pemilik Prodia, kata Bintoro tuduhan pemerasan lantas muncul.
"Karena kami tidak menghentikan perkara yang dilaporkan, selanjutnya pihak Tsk atas nama AN tidak terima dan memviralkan berita bohong tentang saya melakukan pemerasan terhadap yang bersangkutan," tutur Bintoro.
Indonesia Police Watch (IPW) sendiri menyebut Bintoro memeras anak bos Prodia Rp 20 miliar. Kendaraan mewah naik roda empat maupun roda dua, juga disebut diambil Bintoro dari pihak anak pemilik Prodia.
Belakangan, IPW menyebut hanya Rp 5 miliar uang yang diterima Bintoro. Ada pula informasi lainnya, bahwa motor dan mobil mewah bukan diambil Bintoro, melainkan dijual untuk selanjutnya uangnya diberikan kepada Bintoro agar perkara penanganan dihentikan.
Selain ditahan karena diproses etik, Bintoro pun kini digugat secara perdata.