Gedung Putih Sebut Kolombia Setuju dengan Kebijakan Deportasi Trump

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Jan 2025, 14:31
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Kolombia Gustavo Petro Presiden Kolombia Gustavo Petro (NBC News)

Ntvnews.id, Washington - Gedung Putih mengatakan bahwa Kolombia telah menyetujui semua syarat yang diajukan oleh Presiden Donald Trump setelah Trump mengancam akan memberlakukan tindakan balasan besar-besaran terhadap negara itu, termasuk tarif dan sanksi visa, setelah Kolombia menolak dua penerbangan deportasi militer AS.

Baca Juga: Trump Digugat 22 Negara Bagian Amerika karena Cabut Status Warga Negara

"Pemerintah Kolombia telah menyetujui semua syarat Presiden Trump, termasuk penerimaan tanpa batas terhadap semua imigran ilegal asal Kolombia yang dipulangkan dari Amerika Serikat, termasuk menggunakan pesawat militer AS, tanpa batasan atau penundaan," kata juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, Selasa 28 Januari 2025.

Dikutip dari NBC News, Selasa, 28 Januari 2025, Leavitt menjelaskan bahwa tindakan Trump terkait tarif dan sanksi "akan ditahan dan tidak ditandatangani, kecuali Kolombia gagal menghormati kesepakatan ini."

Tindakan lain yang diumumkan pada hari Minggu, termasuk sanksi visa dan "pemeriksaan yang diperketat" oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, "akan tetap berlaku sampai penerbangan pertama yang membawa deportasi warga Kolombia berhasil dilakukan."

Menteri Luar Negeri Kolombia, Luis Gilberto Murillo, dalam pernyataan yang disampaikan dalam bahasa Spanyol, mengatakan bahwa negaranya “akan terus menerima warga Kolombia yang dideportasi, dengan menjamin mereka mendapatkan kondisi yang bermartabat sebagai warga negara yang memiliki hak.”

“Pemerintah, di bawah kepemimpinan Gustavo Petro, telah menyediakan pesawat kepresidenan untuk menerima warga Kolombia yang akan dideportasi hari ini,” katanya.

“Kolombia menegaskan kembali bahwa jalur diplomatik untuk komunikasi akan tetap terbuka untuk menjaga hak, kepentingan nasional, dan martabat warga kami.” lanjutnya menambahkan.

Kementerian Luar Negeri Kolombia menyampaikan pernyataan yang ditulis dalam bahasa Spanyol bahwa, "Menteri Luar Negeri Luis Gilberto Murillo dan Duta Besar Daniel Garcia-Peña akan melakukan perjalanan dalam beberapa jam ke depan ke Washington, D.C., untuk menjalin hubungan tingkat tinggi yang akan menindaklanjuti perjanjian, hasil kerja sama, dan pertukaran nota diplomatik yang telah dikirimkan hari ini antara kedua pemerintah."

Baca Juga: PBB Tolak Usulan Trump untuk Relokasi Warga Palestina dari Gaza

Perselisihan ini dimulai pada Minggu pagi ketika Kolombia menolak penerbangan deportasi dari Amerika Serikat, yang membuat Trump mengancam akan memberlakukan tarif balasan, di antara langkah-langkah lainnya.

"Tindakan ini baru permulaan. Kami tidak akan membiarkan Pemerintah Kolombia melanggar kewajiban hukumnya terkait penerimaan dan pemulangan para penjahat yang mereka kirim ke Amerika Serikat!" tulis Trump di Truth Social pada Minggu pagi.

Pejabat dari Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Departemen Pertahanan mengonfirmasi kepada NBC News bahwa penerbangan tersebut ditolak.

Baca Juga: PM Israel Sanjung Kebijakan Trump, Apa Itu?

Penerbangan tersebut, yang menggunakan pesawat militer C-17 AS, berangkat dari California dan membawa sekitar 80 migran asal Kolombia per penerbangan, menurut pejabat pertahanan.

Sebagai tanggapan, Trump mengumumkan langkah-langkah balasan yang mencakup tarif atas impor dari Kolombia, sanksi visa terhadap pejabat pemerintah dan sekutunya, pemeriksaan bea cukai yang diperketat, serta sanksi finansial, karena Amerika Serikat menuduh Kolombia melanggar kewajibannya untuk menerima warganya yang dideportasi.

 

x|close