Ntvnews.id, Jakarta - Berbagai informasi menarik menjadi perhatian utama di portal NTVNews.id pada Selasa, 28 Januari 2025.
Beberapa topik yang mengundang perhatian pembaca mencakup video pemandangan mengerikan macet Puncak Bogor hingga PM Israel sanjung kebijakan Trump.
Penasaran ingin mengetahui lebih lanjut, berikut adalah rangkuman lengkap dari lima artikel paling banyak dibaca pada hari kemarin.
1. VIDEO: Pemandangan Mengerikan Macet Puncak Bogor
kemacetan puncak bogor (INSTAGRAM Bogordailynews)
Kemacetan parah terlihat saat ribuan pengendara bermotor akan memasuki puncak Bogor pada libur panjang kali ini. Kemacetan terlihat sejak Senin sore 27 Januari 2025.
2. DPR Soal Penembakan PMI di Malaysia: Kami Mengecam!
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad sebelum memimpin rapat paripurna di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025). (ANTARA (Melalusa Susthira K))
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengecam keras tindakan berlebihan (excessive use of force) dalam insiden penembakan pekerja migran Indonesia (PMI) oleh otoritas maritim Malaysia, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), yang mengakibatkan satu korban jiwa dan empat lainnya terluka pada Jumat, 24 Januari 2025.
3. Gila! Anak Nekat Gorok Leher Kepala Ayahnya Sendiri
garis polisi (dokumen)
Polisi menangkap pria yang tega membunuh juga memutilasi ayah kandungnya sendiri di Jember. Pria tersebut diduga depresi berat. Sang anak tega melakukan hal keji tersebut kepada sang ayah karena mengaku mendapat tekanan berat.
4. Ingin Tolong Keluarga, Seorang Kakek Malah Tewas Diinjak Gajah
Ilustrasi gajah (Freepik/ wirestock)
Seekor gajah di Taman Kruger, Afrika Selatan, secara tiba-tiba mengamuk dan menyerang para pengunjung, termasuk seorang pria paruh baya yang menjadi korban.
5. PM Israel Sanjung Kebijakan Trump, Apa Itu?
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (Dok.Antara)
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberikan apresiasi kepada mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas dukungannya kepada Israel melalui pengiriman "alat" untuk menjaga pertahanan negara tersebut. Pernyataan ini muncul setelah Trump dilaporkan menyetujui pengiriman bom berat kepada Israel.