PBB Konfirmasi Pengunduran Diri AS dari Perjanjian Iklim Paris

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Jan 2025, 17:08
thumbnail-author
Elma Gianinta Ginting
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Stephane Dujarric, pada Selasa (28/1) memastikan bahwa Amerika Serikat (AS) telah secara resmi memberi tahu soal pengunduran dirinya dari Perjanjian Iklim Paris. Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Stephane Dujarric, pada Selasa (28/1) memastikan bahwa Amerika Serikat (AS) telah secara resmi memberi tahu soal pengunduran dirinya dari Perjanjian Iklim Paris. (ANTARA/Anadolu)

Ntvnews.id, Hamilton, Kanada - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengonfirmasi pada Selasa, 28 Januari 2025, bahwa Amerika Serikat (AS) telah secara resmi menginformasikan pengunduran dirinya dari Perjanjian Iklim Paris.

"AS telah memberitahukan Sekretaris Jenderal (Antonio Guterres), yang bertindak sebagai penyimpan dokumen perjanjian, mengenai keputusan mereka untuk mundur dari Perjanjian Paris pada 27 Januari 2025," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam sebuah konferensi pers.

Pada 2019, Presiden AS Donald Trump pertama kali memutuskan untuk menarik AS dari perjanjian iklim tersebut. Namun, mantan Presiden Joe Biden segera memutuskan untuk kembali bergabung dengan perjanjian itu pada hari pertama masa jabatannya.

Baca juga: Uni Eropa Sesalkan Keputusan AS Keluar dari Kesepakatan Iklim Paris

Setelah dilantik, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menarik kembali AS dari perjanjian iklim tersebut.

Dujarric mengingatkan bahwa AS pertama kali menandatangani perjanjian itu pada 22 April 2016, namun menarik diri pada 4 November 2020 sebelum akhirnya kembali bergabung pada 19 Februari 2021.

"Menurut Pasal 28 ayat 2 Perjanjian Paris, pengunduran diri AS akan mulai berlaku secara resmi pada 27 Januari 2026," tambah Dujarric.

Ia juga menekankan pentingnya komitmen global terhadap masalah perubahan iklim, dengan menyatakan, "Kami terus mendukung komitmen kami terhadap Perjanjian Paris dan berusaha untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius."

(Sumber: Antara)

x|close