Ntvnews.id, Beirut - Kementerian Kesehatan Lebanon pada Selasa, 28 Januari 2025, mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan militer Israel di Lebanon selatan dalam tiga hari terakhir telah mencapai 25 orang, dengan 160 lainnya mengalami cedera.
Pusat Operasi Darurat Kesehatan Masyarakat, yang beroperasi di bawah kementerian, melaporkan bahwa pada Senin, 27 Januari 2025, satu orang tewas dan 26 lainnya mengalami luka-luka dalam serangan yang dilakukan oleh Israel.
Korban yang terluka tersebar di lima desa di sektor timur Lebanon selatan, termasuk Adaisseh, Bani Hayyan, Burj Al-Muluk, Houla, dan Kafr Kila.
Baca juga: Lebanon Perpanjang Gencatan Senjata dengan Israel hingga 18 Februari
Sejak Minggu pagi, 26 Januari 2025, ratusan warga Lebanon mulai kembali ke desa-desa mereka yang terletak di sepanjang perbatasan, baik dengan mobil maupun berjalan kaki, melewati pos-pos pemeriksaan tentara Lebanon dan penghalang yang dipasang oleh Israel.
Namun, pasukan Israel menembaki warga sipil yang sedang kembali ke rumah mereka, yang semakin meningkatkan ketegangan di sepanjang perbatasan.
Insiden ini terjadi meskipun sebuah kesepakatan gencatan senjata antara Hizbullah dan militer Israel sudah diberlakukan sejak 27 November 2024.
(Sumber: Antara)