Ntvnews.id, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan bahwa Malaysia dan Jepang akan menggalang dana untuk rekonstruksi Gaza dan Tepi Barat sebagai bagian dari inisiatif Asia Timur. Langkah ini diambil setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas.
"Alhamdulillah, melalui upaya pemerintah dan Menteri Luar Negeri, kami telah memperoleh konfirmasi untuk mempercepat pembangunan kembali Gaza dan Palestina," ujar Anwar, dikutip dari New Straits Times, Kamis, 30 Januari 2025.
Dana rekonstruksi ini akan didirikan melalui kerja sama antara kedua negara di bawah kerangka inisiatif Asia Timur. Anwar menambahkan bahwa rencana ini muncul setelah Malaysia dan Jepang terlibat dalam pembahasan mengenai isu tersebut.
Baca Juga: Israel Tembaki Warga Gaza yang Kembali ke Rumah
Pada 16 Januari, Anwar mengungkapkan bahwa ia telah berdiskusi dengan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, mengenai upaya rekonstruksi Gaza.
Kesepakatan Gencatan Senjata dan Dampaknya
Pada 15 Januari, melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata selama 42 hari di Gaza. Perjanjian ini mencakup pertukaran tahanan serta pengembalian sandera.
Kedua belah pihak menyatakan komitmen mereka untuk mengakhiri konflik yang dimulai pada 7 Oktober 2023. Konflik tersebut juga telah meluas ke Lebanon dan Yaman serta menyebabkan ketegangan antara Israel dan Iran yang saling meluncurkan serangan rudal.
Baca Juga: Komandan Hamas yang Diklaim Dibunuh Israel Tiba-tiba Muncul di Gaza
Tahap awal dari kesepakatan ini meliputi pertukaran tahanan secara terbatas, penarikan pasukan Israel ke perbatasan Gaza, dan peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, tahap kedua dan ketiga dari perjanjian gencatan senjata masih dalam proses perundingan.